Begini cara Pemprov Jawa Timur membangun kota metropolitan



KONTAN.CO.ID - BOGOR. Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) terus mendorong pembangunan kota metropolitan di wilayahnya. Seperti pengembangan pariwisata di Bromo, Tengger, Semeru (BTS), dan kilang minyak di Tuban.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjabarkan teknis pengembangan kota metropolitan versi pemprov Jatim dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Selasa (9/7). Menurut Mantan Menteri Sosial ini, tiga proyek pembangunan tiga proyet tersebut berpotensi menggenjot pertumbuhan ekonomi. 

Selain itu, Jatim juga akan mengembangkan kota metropolitan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbang Kertasusila). Pengembangan tersebut akan dilakukan dengan menyiapkan transportasi yang terintegrasi. 


Baca Juga: Jokowi sebut Jateng dan Jatim punya potensi ungkit ekonomi Indonesia

"Ini kalau dalam peta industri Jatim ring 1 akan disiapkan public transport, termasuk di dalamnya Mass Rapid Transi (MRT)," ujar Khofifah usai rapat.

Berkaitan dengan pengembangan kawasan wisata BTS. Guna meningkatkan pariwisata akan dibangun kereta gantung yang dapat membawa pengunjung ke puncak Bromo. Pengembangan BTS akan dilakukan dengan Swiss yang memiliki pengalaman mengembangkan wisata pegunungan.

Baca Juga: Khofifah membantah memberikan rekomendasi ke Romi soal Kakanwil ‎Kemenag Jatim

Selain itu akan dilakukan pula pengembangan pelabuhan Tanjung Tembaga yang kerap menjadi tempat sandar kapal pesiar. 

Kemudian ada juga pengembangan kawasan kilang minyak di Tuban yang dikembangkan PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan minyak dan gas (migas) Rusia Rosneft Oil Company. Dampak kilang minyak tersebut diharapkan akan mendorong Produksi Domestik Bruto (PDB) nasional. 

"Kami ingin apa yang sudah dilakukan oleh Rosneft dalam persiapannya bisa tersupport," terang Khofifah.

Nantinya peran kementerian yang ada di pemerintah pusat juga akan disertakan. Kebutuhan yang ada akan dibagi untuk kemudian ditangani oleh kementerian teknis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli