Begini cara Phapros (PEHA) amankan bahan baku obat di tengah pelemahan kurs rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Phapros Tbk (PEHA) telah menyiapkan cara untuk mengamankan kebutuhan bahan baku di tengah depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Pasalnya, saat ini lebih dari 90% Bahan Baku Obat (BBO) Phapros mayoritas diimpor dari China, India, dan Eropa

Sekretaris Perusahaan PEHA, Zahmila Akbar menyatakan belajar dari kondisi pada bulan Maret 2020 lalu, di mana tiba-tiba terjadi pandemi dan lock down hampir di mayoritas negara penghasil bahan baku obat, PEHA sudah menyusun forecast produk-produk prioritas dan kebutuhan bahan bakunya untuk beberapa bulan ke depan.

Hal ini dilakukan PEHA untuk mempersiapkan dan memastikan seluruh bahan baku obat tersedia dengan baik. "Strategi yang memang harus diambil adalah terkait dengan ketahanan bahan baku dan produk jadi. Adapun produk obat-obatan menjadi salah satu komoditi strategis yang wajib dijaga pasokan dan kecukupannya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (11/9).  


Baca Juga: Produsen farmasi ramai-ramai melirik bisnis obat herbal, ini alasannya

Adapun untuk mengatasi nilai tukar valas yang cenderung melemah, Zahmila mengatakan PEHA telah melakukan kontrak jangka panjang dengan vendor, terutama untuk produk dengan kebutuhan besar di masyarakat dan fast moving

Kemudian, lanjut Zahmila, PEHA melakukan natural hedging dengan memacu penjualan ekspor. "Walaupun saat ini ekspor Phapros masih di bawah 5% dari total revenue, tetapi di 3 tahun mendatang target kami secara konsolidasi dengan anak perusahaan bisa di atas 5% dari total revenue," kata Zahmila. 

Selanjutnya: Ada pandemi corona (Covid-19), perusahaan farmasi juga melakukan adaptasi bisnis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .