Begini cara Sandiaga akan tuntaskan defisit anggaran BPJS Kesehatan dalam 200 hari



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam debat ketiga pilpres, Minggu (17/3), calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menegaskan bahwa pihaknya dapat menyelesaikan persoalan defisit anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dalam 200 hari pertama, jika terpilih dalam Pilpres 2019. 

Sandiaga meyakini, dia dapat menghitung anggaran yang dibutuhkan dalam memberikan kesehatan yang optimal kepada masyarakat. Lantas, bagaimana cara Prabowo-Sandiaga menyelesaikan defisit anggaran BPJS?  

Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga UNo, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai bahwa masalah defisit anggaran BPJS berakar pada persoalan pengelolaan keuangan. Ia meyakini masalah itu dapat merealisasikan janjinya itu, mengingat latar belakang Sandiaga yang juga seorang akuntan dan ahli keuangan.


"Ini masalah manajerial, masalah pengelolaan. Jangan lupa Bang Sandi itu seorang ahli keuangan, ahli matematik, ahli akuntansi, beliau paham betul," ujar Dahnil dalam sebuah diskusi di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (18/3). 

"Jadi berdasarkan perhitungan ini masalah manajerial, pengelolaan, karena BPJS itu tentang mengelola keuangan yang berasal dari iuran peserta, supaya bisa tepat guna," tuturnya. 

Selain itu menurut Dahnil, masalah defisit anggaran BPJS dapat diatasi melalui penambahan iuran dari pemerintah. Artinya, jumlah iuran dari pemerintah lebih besar dari jumlah iuran yang harus dibayarkan oleh peserta BPJS. 

Dahnil menilai, anggaran BPJS seharusnya tidak hanya ditopang dari iuran peserta. "Karena prinsip dari sistem jaminan sosial itu bukan sekadar iuran dalam konteks iuran langsung, tapi negara juga ikut iuran," kata Dahnil.  

"Jadi kita akan maksimalkan iuran dari pemerintah. Nah itu memungkinkan kalau menurut Bang Sandi," ucapnya. Sebelumnya, Sandiaga Uno menuturkan bahwa pengelolaan BPJS akan lebih baik jika dirinya dan Prabowo terpilih pada Pilpres 2019. 

Hal itu ia ungkapkan dalam menjawab pertanyaan mengenai kebijakan dan strategi dalam memberikan layanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat. "BPJS akan lebih baik di bawah Prabowo-Sandi karena kita mengerti akar permasalahannya. Kebetulan saya latar belakangnya keuangan," ujar Sandiaga saat debat ketiga pilpres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3) malam. 

Sandiaga menuturkan bahwa pihaknya akan tetap meneruskan program JKN dan menyempurnakan BPJS. Baca juga: Penjelasan BPJS Kesehatan soal Pasien Kanker yang Disebut Sandiaga dalam Debat Ia menegaskan bahwa, dalam 200 hari sejak dilantik, Prabowo-Sandiaga akan mencari akar permasalahan terkait defisit anggaran BPJS. 

Sandiaga meyakini, pihaknya dapat menghitung anggaran yang dibutuhkan dalam memberikan kesehatan yang optimal kepada masyarakat. "Di bawah Prabowo Sandi, dalam 200 hari pertama kita cari akar permasalahan, hitung berapa jumlahnya. Kita berikan layanan kesehatan yang prima. Obat-obatan yang tersedia," kata Sandiaga. 

"Tenaga medis harus dibayar tepat waktu, rumah sakit-rumah sakit jangan sampai layanan kesehatannya turun karena tidak dibayar tepat waktu," ucap dia. (Kristian Erdianto)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menurut Timses, Ini Cara Sandiaga Tuntaskan Defisit Anggaran BPJS dalam 200 Hari"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .