Begini cara teknologi Uni Eropa kelola sampah di Jakarta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengelolaan sampah dengan teknologi ramah lingkungan diresmikan di Sunter, Kamis (20/12). Teknologi ini bernama Intermediate Treatment Facility (ITF) yang berguna untuk mengolah sampah menjadi listrik.

Fasilitas ITF diadaptasi dan dirancang ramah lingkungan dan memenuhi standar lingkungan tertinggi Uni Eropa. Hal ini disampaikan Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo, Dwi Wahyu Daryono melalui siaran pers.

“Teknologi milik Fortum Finlandia telah terbukti sukses di Eropa dalam mengelola sampah menjadi listrik,” katanya.


Dwi menjelaskan, kapasitas pengolahan sampah ITF Sunter mencapai 2200 ton/hari dengan teknologi termal, sehingga residunya berupa abu hanya ± 20% dari total sampah yang diolah.

Teknologi ITF Sunter ini juga dilengkapi dengan Turbine yang mampu mengonversi energi termal menjadi energi listrik.

“Teknologi ini mampu menghasilkan listrik dan telah teruji di banyak kota besar di Eropa dan Asia,” ungkapnya.

Direktur Nasional Eksekutif Koalisi Wahana Lingkungan Indonesia (Kawali) Puput TD Putra mengatakan bahwa sudah saatnya DKI Jakarta mempunyai pengolahan di dalam kotanya sendiri.

“Jakarta tidak bisa terus-menerus mengirim sampahnya ke TPST Bantargebang. TPST Bantargebang hanya tersisa 4-5 tahun untuk menampung sampah dari Ibu Kota. Ini untuk menghindari dampak ekologis akibat TPA overload,” ujarnya.

Pembangunan ITF ini juga didukung oleh masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh kepala Lembaga Musyararah Kelurahan (LMK) Tanjung Priok, Jalaluddin.

Ia mengatakan bahwa warga sekitar lokasi pembangunan mendukung kegiatan pembangunan ITF Sunter. “Masyarakat ingin mendukung program Pemerintah dalam pengelolaan sampah,” katanya.#

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto