KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menilai kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah tahun ini tidak akan terlalu berdampak pada performa kinerja perseroan. Novita Anggraeni, Direktur Keuangan BNI mengatakan, perseroan sudah melakukan identifikasi awal dan simulasi. Dampaknya tidak akan besar terhadap performa BNI karena likuiditasnya yang masih melimpah. "Adapun dampak kepada finansial kami terutama pada pendapatan bunga, karena adanya pergeseran instrumen aset dari yang semula kami tempatkan pada aset produktif dalam bentuk instrumen money market dan BI, akan diswitch ke Giro pada BI dengan imbal hasil yang sedikit lebih rendah," kata Novita kepada Kontan.co.id, Jumat (21/1).
Begini Dampak Kenaikan GWM 3% Menurut BNI
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menilai kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah tahun ini tidak akan terlalu berdampak pada performa kinerja perseroan. Novita Anggraeni, Direktur Keuangan BNI mengatakan, perseroan sudah melakukan identifikasi awal dan simulasi. Dampaknya tidak akan besar terhadap performa BNI karena likuiditasnya yang masih melimpah. "Adapun dampak kepada finansial kami terutama pada pendapatan bunga, karena adanya pergeseran instrumen aset dari yang semula kami tempatkan pada aset produktif dalam bentuk instrumen money market dan BI, akan diswitch ke Giro pada BI dengan imbal hasil yang sedikit lebih rendah," kata Novita kepada Kontan.co.id, Jumat (21/1).