KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Harga Solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter dan harga Pertamax nonsubsidi meningkat dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter pada Sabtu (3/9). Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mengungkapkan, kenaikan harga BBM tidak disukai oleh pasar modal. Namun, dia menilai, kali ini pemerintah sudah mengomunikasikan lebih dulu dan kenaikannya juga sesuai perkiraan. Sehingga, jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi hanya dalam jangka pendek saja. Dalam jangka seminggu hingga dua minggu ke depan, Cheryl melihat support IHSG berada di 6.900. Menurut dia, pelaku pasar akan mencermati respons masyarakat dan pengaruh kenaikan harga BBM ini terhadap ekonomi.
Begini Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pergerakan IHSG
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Harga Solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter dan harga Pertamax nonsubsidi meningkat dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter pada Sabtu (3/9). Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mengungkapkan, kenaikan harga BBM tidak disukai oleh pasar modal. Namun, dia menilai, kali ini pemerintah sudah mengomunikasikan lebih dulu dan kenaikannya juga sesuai perkiraan. Sehingga, jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi hanya dalam jangka pendek saja. Dalam jangka seminggu hingga dua minggu ke depan, Cheryl melihat support IHSG berada di 6.900. Menurut dia, pelaku pasar akan mencermati respons masyarakat dan pengaruh kenaikan harga BBM ini terhadap ekonomi.