Begini dampak pandemi corona terhadap kinerja Selamat Sempurna (SMSM)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) menjadi salah satu emiten yang kelangsungan usahanya terganggu akibat pandemik corona (Covid-19). Gangguan yang dirasakan emiten penghasil komponen otomotif ini lebih pada proses pengantaran (delivery).

“Mengingat dengan pandemi Covid-19 ini ada negara-negara yang juga menerapkan lockdown sehingga pengirimannya jadi tertunda,” ujar Sekretaris Perusahaan Selamat Sempurna Lidiana Widjojo kepada Kontan.co.id, Selasa (2/6). Namun, Lidiana memastikan aktivitas operasional SMSM masih berjalan normal.

Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) Membidik Kenaikan Laba Bersih


Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), SMSM memperkirakan penurunan total pendapatan (konsolidasi) untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2020 kurang dari 25%. Dus, perkiraan laba bersih yang turun juga kurang dari 25%.

Meski demikian, pandemik Covid-19 tidak berdampak pada permasalahan hukum yang bersifat material Selamat Sempurna dan/atau entitas anak seperti gugatan pailit/PKPU. SMSM juga tidak mengalami permasalahan hukum yang bersifat material seperti pembatalan kontrak material.

Terkait kondisi new normal, Lidiana mengatakan SMSM siap mengikuti semua ketentuan/protokol new normal yang dipersyaratkan oleh pemerintah. Saat ini pun SMSM dan karyawan telah mengikuti saran dan tindakan pencegahan yang dianjurkan oleh WHO dan pemerintah untuk menerapkan social and physical distancing hingga protokol kebersihan seperti mencuci tangan secara teratur, mengenakan masker, pengecekan suhu dan mengenakan peralatan perlindungan pribadi lainnya yang diperlukan.

Baca Juga: Penjualan hanya naik tipis di tahun 2019, begini penjelasan Selamat Sempurna (SMSM)

Adapun langkah/mitigasi yang dilakukan SMSM dalam mempertahankan kelangsungan usaha di tengah kondisi pandemi Covid-19 diantaranya bersikap lebih konservatif dan selalu mempertimbangkan aspek manajemen risiko. SMSM juga tetap berhati-hati dalam mengeksekusi berbagai strategi dan program, memperkuat posisi keuangan, memitigasi risiko penerimaan dari pelanggan, serta peningkatan efisiensi dan efektivitas setiap pengeluaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati