KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali pada 3 Juli-20 Juli 2021 untuk menekan penularan virus corona di Indonesia. Pemerintah menetapkan sejumlah sektor usaha yang masih bisa beroperasi selama PPKM darurat, yang digolongkan ke dalam golongan sektor esensial dan kritikal. Industri bangunan dan semen masuk ke dalam sektor kritikal. Meskipun masuk ke dalam sektor kritikal, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Yosua Zisokhi menyebut, pembatasan mobilitas masyarakat sedikit banyak akan mempengaruhi industri semen, terutama untuk semen yang dijual secara retail. Di sisi lain, tanpa mengurangi esensi pembangunan nasional yang menjadi proyek strategis nasional, opsi untuk menunda konstruksi selama dua sampai tiga pekan bisa dilakukan. Dari sini, Yosua cukup meyakini penjualan di industri semen akan berkurang.
Begini dampak pemberlakuan PPKM darurat terhadap kinerja emiten semen
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali pada 3 Juli-20 Juli 2021 untuk menekan penularan virus corona di Indonesia. Pemerintah menetapkan sejumlah sektor usaha yang masih bisa beroperasi selama PPKM darurat, yang digolongkan ke dalam golongan sektor esensial dan kritikal. Industri bangunan dan semen masuk ke dalam sektor kritikal. Meskipun masuk ke dalam sektor kritikal, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Yosua Zisokhi menyebut, pembatasan mobilitas masyarakat sedikit banyak akan mempengaruhi industri semen, terutama untuk semen yang dijual secara retail. Di sisi lain, tanpa mengurangi esensi pembangunan nasional yang menjadi proyek strategis nasional, opsi untuk menunda konstruksi selama dua sampai tiga pekan bisa dilakukan. Dari sini, Yosua cukup meyakini penjualan di industri semen akan berkurang.