KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menyatakan bahwa ketika dalam keadaan normal, penguatan mata dollar Amerika Serikat (AS) seharusnya berdampak positif bagi para eksportir furnitur. Namun sebaliknya, justru situasi saat ini dinilai berdampak tidak baik pada bisnis. Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur menyebut, salah satu dampak dari naiknya dollar AS saat ini adalah peningkatan pada beban operasional produksi, mulai dari harga bahan baku hingga bahan-bahan penolong. "Tidak semua bahan baku dan bahan penolong tersedia di dalam negeri, artinya harus impor, dan impor tentunya juga menggunakan mata uang dollar AS," kata Abdul, kepada Kontan.co.id, Senin (25/7).
Begini Dampak Penguatan Dollar AS Bagi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menyatakan bahwa ketika dalam keadaan normal, penguatan mata dollar Amerika Serikat (AS) seharusnya berdampak positif bagi para eksportir furnitur. Namun sebaliknya, justru situasi saat ini dinilai berdampak tidak baik pada bisnis. Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur menyebut, salah satu dampak dari naiknya dollar AS saat ini adalah peningkatan pada beban operasional produksi, mulai dari harga bahan baku hingga bahan-bahan penolong. "Tidak semua bahan baku dan bahan penolong tersedia di dalam negeri, artinya harus impor, dan impor tentunya juga menggunakan mata uang dollar AS," kata Abdul, kepada Kontan.co.id, Senin (25/7).