KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mampu menurunkan utang bersih menjadi US$ 66,95 juta pada akhir semester pertama 2023 dari US$ 683 juta pada Desember 2022. Utang bersih atawa net debt adalah jumlah utang tetap dan lancar dikurangi dana pelunasan dan uang kas atau harta lain yang khusus disiapkan untuk pembayaran. Utang bersih menunjukkan likuiditas jangka pendek PGEO. Berdasarkan laporan keuangan PGEO yang dirilis Selasa (25/7), Pertamina Geothermal memiliki utang bank jangka pendek sebesar US$ 600 juta per Desember 2022. Pada akhir Juni 2023, utang ini tak lagi tercatat. Sebagai gantinya, PGEO memiliki utang obligasi US$ 398,88 juta. Ini adalah utang obligasi berwawasan hijau (green bond) sebesar US$ 400 juta yang diterbitkan pada April 2023.
Begini Efek Refinancing dan IPO Bagi Pertamina Geothermal Energy (PGEO)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mampu menurunkan utang bersih menjadi US$ 66,95 juta pada akhir semester pertama 2023 dari US$ 683 juta pada Desember 2022. Utang bersih atawa net debt adalah jumlah utang tetap dan lancar dikurangi dana pelunasan dan uang kas atau harta lain yang khusus disiapkan untuk pembayaran. Utang bersih menunjukkan likuiditas jangka pendek PGEO. Berdasarkan laporan keuangan PGEO yang dirilis Selasa (25/7), Pertamina Geothermal memiliki utang bank jangka pendek sebesar US$ 600 juta per Desember 2022. Pada akhir Juni 2023, utang ini tak lagi tercatat. Sebagai gantinya, PGEO memiliki utang obligasi US$ 398,88 juta. Ini adalah utang obligasi berwawasan hijau (green bond) sebesar US$ 400 juta yang diterbitkan pada April 2023.