Begini Efektivitas Instrumen Moneter TD Valas dari Kaca Mata Para Ekonom



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Operasi Moneter Bank Indonesia (BI) menunjukkan, penempatan devisa hasil ekspor (DHE) dalam instrumen term deposit (TD) Valas di sepanjang 2023 sekitar US$ 2,50 miliar. 

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan, jumlah tersebut belum optimal dan belum menunjukkan kinerja ekspor sepanjang tahun 2023. 

Meski demikian, David melihat DHE yang dibawa masuk oleh para eksportir ini tetap bisa menjadi bantalan nilai tukar rupiah, selama awal semester II-2023. 


“Paling tidak, sudah bisa menjadi penyangga rupiah, terutama ketika sempat ada aliran portofolio keluar pada periode Agustus 2023 hingga Oktober 2023,” kata David kepada Kontan.co.id, Senin (1/1). 

Baca Juga: Penempatan Devisa Hasil Ekspor di Instrumen TD Valas Masih Minim

Agak berbeda dengan David, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menilai, jumlah tersebut sudah cukup efektif. 

Mengingat, instrumen TD Valas ini diluncurkan tidak pada awal tahun 2023, alias baru per 1 Maret 2023. 

“Dengan melihat kondisi tersebut, sebenarnya instrumen moneter TD Valas ini sudah cukup efektif dalam membawa balik dana hasil ekspor,” ungkap Riefky. 

Meski demikian, Riefky bilang tetap perlu upaya untuk membawa masuk DHE. Untuk mendorong penempatan DHE di instrumen TD Valas, ia mengimbau para perbankan untuk lebih aktif dalam menjemput bola. 

“Dari sisi perbankan, perlu aktif dalam memberi program untuk dorong DHE. Agar kepsortir lebih memilih menempatkan dananya di perbankan dalam negeri, ketimbang di luar negeri,” tambahnya. 

Hal tersebut juga akan membantu dalam memperkuat otot rupiah di sepanjang tahun 2024 yang masih dipenuhi oleh ketidakpastian. 

Baca Juga: Penempatan DHE pada Instrumen TD Valas Sepanjang 2023 Sekitar US$ 2,50 Miliar

Dari perhitungan Riefky, nilai tukar rupiah pada tahun depan akan bergerak di kisaran Rp 14.800 per dolar AS hingga Rp 15.200 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari