KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mendorong era elektrifikasi di Indonesia sebagai bagian dari upaya mencapai
Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Setelah berhasil meningkatkan adopsi Battery Electric Vehicle (BEV), saat ini pemerintah didorong untuk mempersiapkan insentif bagi mobil berteknologi hybrid. Dorongan dari Industri Otomotif
Chief Operating Officer (COO) Hyundai Motor Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto, menyatakan bahwa Hyundai berharap pemerintah segera memberikan kejelasan mengenai insentif untuk mobil hybrid. "Kami mengharapkan pemerintah segera memberikan gambaran yang jelas mengenai ada atau tidaknya peraturan ini," kata Soerjopranoto kepada Kontan, Selasa (30/7). Saat ini, banyak konsumen yang bersikap ‘wait and see’ karena belum adanya kepastian mengenai insentif untuk mobil hybrid.
Baca Juga: Penjualan Tumbuh Signifikan, Desakan Insentif Mobil Hybrid Makin Menguat Dukungan Hyundai terhadap Elektrifikasi Hyundai telah menunjukkan dukungan terhadap perkembangan mobil listrik di Indonesia dan siap mematuhi serta melaksanakan peraturan pemerintah terkait. Soerjopranoto menjelaskan bahwa insentif untuk mobil hybrid dapat dilihat sebagai upaya melindungi industri otomotif yang ada saat ini. "Hybrid merupakan bagian dari mesin 'combustion', jadi tergantung pemerintah apakah akan ‘berlari’ dengan mobil listrik atau ‘berjalan’ dengan mobil hybrid. Keberhasilan target 'net zero carbon' pada 2060 sangat tergantung pada ketegasan pemerintah dalam kebijakan industri, termasuk otomotif,” pungkasnya. Usulan Insentif dari Menteri Perindustrian Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa pihaknya akan mengusulkan insentif untuk kendaraan hybrid kepada kementerian terkait. "Insentif setiap hari kita coba hitung, coba diskusikan dengan internal pemerintah, akan kami usulkan khususnya untuk kendaraan hybrid kepada kementerian terkait dalam hal ini Kementerian Keuangan," ujar Agus pada pembukaan GIIAS 2024.
Baca Juga: Insentif Mobil Hybrid Perlu Dipercepat untuk Mendorong Transisi Energi Keberhasilan Insentif Fiskal Menurut Agus, insentif fiskal sebelumnya telah berhasil meningkatkan penjualan kendaraan dalam negeri.
Pada periode Maret-Desember 2021, insentif ini meningkatkan penjualan kendaraan hingga 113 persen. Pada periode Januari-Mei 2022, program tersebut sukses meningkatkan penjualan hingga 95 ribu unit. Hal ini menunjukkan bahwa insentif fiskal dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap penjualan kendaraan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .