KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Juli mendatang pupuk subsidi mulai didistribusikan. Namun pada pendistribusian periode tersebut pemerintah akan melakukan pembatasan pupuk subsidi. Hal ini dikarenakan naiknya harga pupuk di pasar internasional dampak kondisi perang Rusia – Ukraina. Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi Serikat Petani Indonesia (SPI), Muhammad Qomarunnajmi memahami apabila kenaikan harga pupuk akan berimbas pada pengurangan jumlah pupuk yang akan di subsidi kepada petani. Meski demikian, Qomarunnajmi berharap negara tetap hadir untuk memberikan solusi terkait dengan permasalahan itu. “Harapan kita sebagai petani, meskipun ada pengurangan subsidi pupuk, dan ada pembatasan jumlah pupuk kimia subsidi yang disalurkan, produksi tetap bisa terjaga, ada jaminan harga panen, dan ada cover risiko kegagalan panen,” kata Qomarunnajmi pada Kontan.co.id, Kamis (12/5).
Begini Harapan SPI Soal Pembatasan Pupuk Subsidi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Juli mendatang pupuk subsidi mulai didistribusikan. Namun pada pendistribusian periode tersebut pemerintah akan melakukan pembatasan pupuk subsidi. Hal ini dikarenakan naiknya harga pupuk di pasar internasional dampak kondisi perang Rusia – Ukraina. Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi Serikat Petani Indonesia (SPI), Muhammad Qomarunnajmi memahami apabila kenaikan harga pupuk akan berimbas pada pengurangan jumlah pupuk yang akan di subsidi kepada petani. Meski demikian, Qomarunnajmi berharap negara tetap hadir untuk memberikan solusi terkait dengan permasalahan itu. “Harapan kita sebagai petani, meskipun ada pengurangan subsidi pupuk, dan ada pembatasan jumlah pupuk kimia subsidi yang disalurkan, produksi tetap bisa terjaga, ada jaminan harga panen, dan ada cover risiko kegagalan panen,” kata Qomarunnajmi pada Kontan.co.id, Kamis (12/5).