KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terkait sumbangan senilai Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio yang sedang hangat diperbincangkan, penelusuran Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengatakan jumlah uang yang tersimpan di rekening anak bungsu mendiang pengusaha Akidi Tio, Heriyanti, dan pihak terkait masih ditelusuri PPATK. “Sejak rencana sumbangan ini dipublikasi, PPATK sangat menaruh perhatian karena profil penyumbang yang tidak sesuai dengan jumlah yang akan disumbangkan dan keterlibatan pejabat publik yang akan menerima (Kapolda Sumsel). Keterlibatan pejabat publik seperti ini memerlukan perhatian PPATK, agar tidak mengganggu nama baik yang bersangkutan dan institusi kepolisian,” ujar Kepala PPATK, Dian Ediana Rae kepada KONTAN, Kamis (5/8). Dian menyampaikan, hingga siang ini pihaknya sudah melakukan analisis dan pemeriksaan. “Dan dapat disimpulkan kalau uang yang disebut dalam bilyet giro itu tidak ada, atau belum ada. Kita belum memastikan 100% bodong, masih ada beberapa hal yang PPATK sedang lakukan dan tunggu,” urainya.
Begini hasil pemeriksaan PPATK terkait sumbangan Rp 2 triliun keluarga Akidi Tio
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terkait sumbangan senilai Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio yang sedang hangat diperbincangkan, penelusuran Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengatakan jumlah uang yang tersimpan di rekening anak bungsu mendiang pengusaha Akidi Tio, Heriyanti, dan pihak terkait masih ditelusuri PPATK. “Sejak rencana sumbangan ini dipublikasi, PPATK sangat menaruh perhatian karena profil penyumbang yang tidak sesuai dengan jumlah yang akan disumbangkan dan keterlibatan pejabat publik yang akan menerima (Kapolda Sumsel). Keterlibatan pejabat publik seperti ini memerlukan perhatian PPATK, agar tidak mengganggu nama baik yang bersangkutan dan institusi kepolisian,” ujar Kepala PPATK, Dian Ediana Rae kepada KONTAN, Kamis (5/8). Dian menyampaikan, hingga siang ini pihaknya sudah melakukan analisis dan pemeriksaan. “Dan dapat disimpulkan kalau uang yang disebut dalam bilyet giro itu tidak ada, atau belum ada. Kita belum memastikan 100% bodong, masih ada beberapa hal yang PPATK sedang lakukan dan tunggu,” urainya.