Begini jurus Ciputra Development (CTRA) hadapi kondisi pasar properti saat ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuannya pada level 6%. Meski sebagian pengembang khususnya mengharapkan bank sentral menurunkan BI 7-Day Repo Rate lebih dalam, untuk mengerek penjualan properti yang dianggap masih lesu. 

Tapi, PT Ciputra Development Tbk (CTRA, anggota indeks Kompas100 ini) mengaku suku bunga acuan ini tidak berpengaruh signifikan terhadap bisnisnya. Ia menjelaskan suku bunga acuan yang rendah memang menguntungkan untuk industri properti. Akan tetapi, perlu dilihat juga faktor-faktor lain yang mempengaruhi.

Direktur PT Ciputra Development Tbk Harun Hajadi bilang yang terpenting saat ini adalah cara mengantisipasi pasar


" Saat ini industri properti masih terpangaruh oleh booming real estate atau properti di tahun 2008 hingga 2013," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (19/5).

Booming menyebabkan supply bertambah banyak. Lebih lanjut ia menerangkan, dari tahun 2014 hingga saat ini industri properti sedang mengalami siklus menurun. Siklus ini dapat selesai jika oversupply terserap dan pertumbuhan ekonomi yang besar.

Harun juga bilang jika masih banyak supply di pasar, maka pasar investor cenderung melambat. Padahal, pasar properti juga dipengaruhi oleh pasar investor

Perusahaan perlu mengambil strategi menghadapi downturn seperti saat ini. " Jangan sampai perusahaan justru meluncurkan pembangunan yang tidak bisa diserap pasar," katanya.

Terkait rencana proyek tahun ini, CTRA akan meluncurkan tiga proyek baru, akan tetapi hal ini juga masih melihat kondisi pasar. "Bisa hanya dua proyek, tetapi bisa juga lebih dari tiga," katanya lagi.

Sekadar informasi, sebelumnya CTRA meluncurkan North West Park di Citraland, Surabaya. Harun menyatakan market sales yang didapat dari proyek ini terhitung lumayan, yakni mencapai Rp 430 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto