KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Telkom Indonesia Tbk (
TLKM) terus berupaya untuk memperbaiki kinerjanya. Harapannya, harga saham emiten pelat merah ini bisa kembali bersinar dan terdongkrak. Hingga akhir perdagangan Jumat (3/5), TLKM menutup perdagangan dengan menguat 1,28% atau naik 40 poin ke level Rp 3.160. Namun sepanjang tahun berjalan ini, TLKM ambles 20%. Jika ditarik lebih jauh lagi, saham Telkom sudah sudah terkoreksi 0,94% dalam tiga tahun terakhir. Sementara itu, dalam lima tahun terakhir TLKM sudah melemah 17,06%.
Direktur Keuangan Telkom Indonesia Heri Supriadi menyampaikan pihak telah mengamati, ada beberapa hal yang dianggap sebagai penyebab turunnya harga saham Telkom.
Baca Juga: Bersiap! Telkom (TLKM) Tebar Dividen Rp 17,68 Triliun "Sampai di 2023, kinerja kami memang tidak seperti yang diharapkan oleh pelaku pasar. Telkom masih tumbuh, tapi diharapkan bisa tumbuh lebih tinggi lagi," jelasnya dalam konferensi pers, Jumat (3/5). Menurutnya setidaknya ada tiga hal yang menjadi perhatian manajemen Telkom. Pertama, soal pertumbuhan segmen seluler yang lebih rendah dibandingkan rata-rata industri. Untuk itu, TLKM berupaya untuk meningkatkan produktivitas dari
high value customer yang merupakan kontributor terbesar Telkom. Sementara untuk
non-high value customer, Telkom merilis layanan Telkomsel Lite. "Hal lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan harga saham kami, yakni dengan memerlukan pertumbuhan yang lebih besar di segmen
fixed broadband atau IndiHome," ucap Heri.
Baca Juga: Laba Cisadane Sawit Raya (CSRA) Turun di Tengah Kenaikan Pendapatan pada Kuartal I Ketiga, TLKM akan menekan berapa biaya agar lebih efisien, terutama di aspek operasional dan pemeliharaan.
Terakhir, emiten halo-halo ini akan mengakselerasi implementasi
five bold moves. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi