Begini jurus WOM Finance untuk mengejar pertumbuhan pembiayaan 13% di 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) membidik pertumbuhan pembiayaan dobel digit di 2020. Presiden Direktur WOM Finance Djaja Suryanto Sutandar menargetkan pembiayaan tahun ini mencapai Rp 6,5 triliun.

Nilai itu 13,5% year on year (yoy) dari realisasi pembiayaan di Rp 5,8 triliun pada 2019. Lewat langkah ini, perusahaan ingin meraup laba bersih senilai Rp 260 miliar pada 2020 atau sama dengan raihan laba bersih di 2019.

Baca Juga: Demi penuhi PSAK 71, BTN cuma bagikan dividen Rp 20,92 miliar


Direktur Keuangan Zacharia Susantadiredja menyatakan sudah menyiapkan strategi dalam mencapai pertumbuhan tersebut. Mulai dari perbaikan proses bisnis hingga meningkatkan kualitas sumber daya manusia WOM Finance.

“Kita akan tingkatkan untuk repeat order untuk produk multiguna baik untuk pembiayaan motor maupun mobil. Kita akan fokus untuk pembiayaan motor baru. Dari sisi teknologi kita akan meningkatkan aplikasi-aplikasi untuk mempercepat proses yang ada, terlebih lagi untuk memonitor semua order yang ada,” ujar Zacharia di Jakarta pada Kamis (12/3).

Ia menyebut, walaupun bisnis akan melaju kencang, emiten multifinance dengan sandi saham WOMF ini akan mempertahankan kualitas pembiayaan. Ia berharap bisa menjaga non performing financing (NPF) di level 2%.

“Dari sisi SDM, kita sudah memiliki learning center dan kita merencanakan untuk membuka learning center yang lain di beberapa wilayah yang ada. Kita berharap adanya peningkatan kompetensi dari masing-masing karyawan dan itu bisa memberikan dampak yang lebih baik lagi untuk produktifitas,” turur Zacharia.

Baca Juga: Walau pembiayaan turun, WOM Finance masih catat pertumbuhan laba 21% di 2019

Asal tahu saja, realisasi pembiayaan pada 2019 senilai Rp 5,8 triliun. Nilai itu turun 15,94% yoy dari realisasi pembiayaan di 2018 senilai Rp 6,9 triliun. Namun WOMF mencatatkan laba bersih senilai Rp 260 miliar di 2019. Nilai itu meningkat 21% dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp215 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi