KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Corona (Covid-19) dan anjloknya harga minyak mentah dunia telah membuat industri hulu minyak dan gas bumi (migas) sempoyongan. Di tengah tekanan kondisi tersebut, pemberian insentif diharapkan bisa menjaga perusahaan migas untuk tetap bertahan dalam memitigasi dampak pandemi. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) John S. Karamoy menjelaskan, perusahaan migas khususnya yang menerima kontrak jangka panjang di sektor hulu sejatinya telah memperhitungkan proyeksi keekonomian proyek migas. Hal itu dihitung dengan mempertimbangkan kasus lokal maupun global seperti pergerakan supply dan demand, begitu juga dengan fluktuasi harga minyak. Baca Juga: Kilang Pertamina RU II Dumai tetap beroperasi penuh di masa pandemi corona
Begini kata Aspemigas soal insentif bagi industri migas yang terpukul wabah corona
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Corona (Covid-19) dan anjloknya harga minyak mentah dunia telah membuat industri hulu minyak dan gas bumi (migas) sempoyongan. Di tengah tekanan kondisi tersebut, pemberian insentif diharapkan bisa menjaga perusahaan migas untuk tetap bertahan dalam memitigasi dampak pandemi. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) John S. Karamoy menjelaskan, perusahaan migas khususnya yang menerima kontrak jangka panjang di sektor hulu sejatinya telah memperhitungkan proyeksi keekonomian proyek migas. Hal itu dihitung dengan mempertimbangkan kasus lokal maupun global seperti pergerakan supply dan demand, begitu juga dengan fluktuasi harga minyak. Baca Juga: Kilang Pertamina RU II Dumai tetap beroperasi penuh di masa pandemi corona