Begini Kata Menko Airlangga Soal 58 PSN yang Belum Digarap



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto angkat bicara terkait 58 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang belum dimulai pembangunannya hingga saat ini. 

Ia menegaskan pemerintah akan mulai mengerjakan beberapa PSN yang belum digarap. Namun demikian menurutnya proyek tersebut tidak akan semuanya rampung sesuai dengan target pemerintah yaitu kuartal I 2024. 

"Ada beberapa yang (diselesaikan) sesudah 2024," jelas Airlangga pada saat konferensi pers Sewindu PSN di Jakarta, Rabu (27/7). 


Baca Juga: Menteri PUPR Minta Dispensasi Beberapa PSN Kelar Akhir Tahun 2024

Kemudian, Airlangga mengatakan 58 PSN yang belum dimulai pengerjaannya adalah proyek yang menggunakan pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan swasta. Proyek ini kaitannya dengan pembangunan kawasan ekonomi dan industri. 

"Tapi selama project closing financial-nya selesai itu pasti akan jalan," jelas Airlangga. 

Sementara Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo mengatakan nantinya dari 58 PSN yang belum digarap ini kemungkinan akan ada yang dihapus dari daftar PSN. 

Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal seperti faktor pembiayaan, waktu pembangunan, dll. Ia mengatakan saat ini sudah ada beberapa usulan terkait proyek yang akan di hapuskan dalam daftar PSN. 

Meski begitu pihaknya masih belum menjelaskan detail proyek apa saja nanti yang akan di drop. Sementara ini yang sudah dipastikan adalah kereta api Jakarta Surabaya dan Pelabuhan Ambon. 

Baca Juga: Kementerian PUPR Targetkan Penyelesaian 47 Proyek Strategis Nasional hingga 2024

"Saya tidak mau buka dulu ya. Nanti dari Presiden," jelas Wahyu. 

Sebagai informasi, sampai dengan 11 Juli 2023, KPPIP mencatat sudah terdapat 158 PSN yang rampung pembangunannya. Hingga pengujung tahun ini, ditargetkan 25 PSN juga rampung. Sementara untuk tahun depan, KPPIP menargetkan sekitar 30-31 PSN dapat diselesaikan pembangunannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .