Begini Kata Menteri ESDM Terkait PLN Nyatakan Minat Niaga Migas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN melalui PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dikabarkan mengajukan izin niaga minyak dan gas (migas) ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pengajuan izin ini untuk memberikan keamanan pasokan LNG untuk pembangkit PLN. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyatakan sejauh ini belum ada laporan terkait niatan PLN masuk berniaga migas. 

“Belum ada ke saya, apa urusannya?” ujarnya saat dikonfirmasi di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (17/3). 


Baca Juga: PLN Ajukan Bisnis Niaga Migas ke Kementerian ESDM, Ini Kata Komisi VII DPR

Sebelumnya hal yang sama diutarakan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji yang menyatakan belum ada pengajuan izin niaga tersebut ke ESDM. 

"Belum ada pengajuan di Direktorat Jenderal Migas," ujarnya beberapa waktu lalu. 

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno menegaskan pada prinsipnya kebijakan energi khususnya transisi energi harus saling mendukung, tidak boleh tumpang tindih, duplikasi, apalagi saling mematikan. 

“Oleh karena itu kami ingin melihat business plan yang diajukan PLN dan rasionalisasi baik itu ekonomi, aspek komersial, dan security of supply terkait sumber gas itu melaui izin niaga gas karena sudah dilakukan oleh pihak lain,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/3). 

Eddy bilang, menurut hematnya PLN mengikat kontrak saja dengan pihak pemasok (PT Pertamina) dari pada harus masuk ke sektor industri yang bukan merupakan kompetensinya. 

Baca Juga: Ini Persiapan PLN Bangun Infrastruktur Kendaraan Listrik untuk Mudik Lebaran

“Namun kami tetap ingin melihat business plan untuk memberikan pandangan dan masukan dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan kami dari sisi legislatif terkait industri yang ada di Indonesia,” jelasnya.

Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan bilang pengajuan izin ini untuk memberikan keamanan pasokan LNG dari pembangkit PLN. 

"Jadi izin ini sebagai penjaga security off suplai bagi pembangkit," kata Mamit.

Mamit menerangkan, pihaknya masih akan bekerja sama dengan Pertamina untuk pasokan gas dan BBM. 

"Kita terus bekerja sama dengan Pertamina untuk pasokan bbm dan juga gas," jelas Mamit.

Asal tahu saja, menurut rencana, PLN EPI dari 2023 hingga tahun 2025 mendatang akan melakukan gasifikasi pembangkit di 21 lokasi. Kebutuhan itu untuk PLTG ataupun PLTMG dengan total kapasitas 2,2 GW yang akan mendapatkan jaminan pasokan gas dan PLN juga akan melakukan pengembangan infrastruktur gas juga LNG Hub.

Untuk 2,2 GW pembangkit tersebut PLN EPI membutuhkan 16 kargo LNG selama setahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .