KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan rintisan atau start up berencana melantai di bursa saham melalui mekanisme merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau special purpose acquisition company (SPAC). Sebut saja Tiket.com yang baru-baru ini dikabarkan merger dengan salah satu SPAC asal Amerika Serikat (AS), yaitu Cova Acquisition Group. Kemudian, Grab Holdings yang merger dengan SPAC asal AS lainnya, Altimeter Growth Corp. Adapula Traveloka yang menjajaki kerja sama dengan SPAC demi mendapatkan dana segar. Peneliti Centre of Innovation and Digital Economy Indef Nailul Huda menilai, gencarnya sejumlah start up raksasa dalam menggaet SPAC tak lepas dari keinginan mereka untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) di bursa saham.
Begini kata pengamat soal maraknya start up merger dengan SPAC
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan rintisan atau start up berencana melantai di bursa saham melalui mekanisme merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau special purpose acquisition company (SPAC). Sebut saja Tiket.com yang baru-baru ini dikabarkan merger dengan salah satu SPAC asal Amerika Serikat (AS), yaitu Cova Acquisition Group. Kemudian, Grab Holdings yang merger dengan SPAC asal AS lainnya, Altimeter Growth Corp. Adapula Traveloka yang menjajaki kerja sama dengan SPAC demi mendapatkan dana segar. Peneliti Centre of Innovation and Digital Economy Indef Nailul Huda menilai, gencarnya sejumlah start up raksasa dalam menggaet SPAC tak lepas dari keinginan mereka untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) di bursa saham.