Begini Kelanjutan Rencana IPO Adaro Andalan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memperbarui informasi mengenai rencana penjualan anak usahanya, PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). Keterbukaan informasi kali ini memuat lebih rinci mengenai dampak pelepasan AAI kepada kinerja ADRO, serta harga per saham AAI dalam proses penjualan.

Keterbukaan informasi ini ditandatangani oleh Wakil Presiden Direktur ADRO Christian Ariano Rachmat dan Direktur ADRO Michael William P. Soeryadjaya. Dalam keterbukaan ini ini, Manajemen ADRO membeberkan proforma laporan keuangan 30 Juni 2024 untuk memberikan gambaran terkait dampak dari pelepasan AAI.

Persentase pendapatan dan laba bersih AAI masing-masing mencapai 89,4% dan 104,8% terhadap pendapatan dan laba bersih ADRO secara konsolidasi. Berdasarkan performa laporan keuangan 30 Juni 2024, divestasi AAI menyebabkan penurunan pendapatan dan laba bersih usaha konsolidasian ADRO, masing-masing sebesar 65% dan 64%.


Gambaran dalam performa ini, pendapatan usaha konsolidasi ADRO per 30 Juni 2024 menurun 65% dari US$ 2,97 miliar menjadi US$ 1,05 miliar. Sedangkan laba periode berjalan konsolidasian menurun 64% dari US$ 880,18 juta menjadi US$ 321,01 juta.

Dengan kata lain, ADRO secara terkonsolidasi masih memiliki laba bersih dan pendapatan sekitar 35% dari pendapatan sebelum divestasi AAI.

"Perseroan secara terkonsolidasi masih tetap memiliki investasi di bidang pertambangan batubara metalurgi dan batuan, pengolahan mineral, energi, utilitas dan infrastruktur pendukung yang ditopang oleh sumber daya dan potensi yang dimilikinya," ungkap Manajemen ADRO dalam keterbukaan informasi Rabu (16/10).

Baca Juga: Ini Emiten Tambang yang Diuntungkan dengan Skema Pungut Salur Batubara

Berdasarkan performa laporan keuangan 30 Juni 2024, ketika AAI dilepas, ADRO secara konsolidasi masih memiliki total aset, pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar US$ 8,47 miliar, US$ 1,05 miliar dan US$ 321,01 juta, yang berasal dari bisnis ADRO di luar AAI. 

"Ke depannya, Perseroan akan lebih mengembangkan proyek-proyek yang ada saat ini dalam bidang energi yang mendukung program ekonomi hijau pemerintah Indonesia. Dengan demikian, bilamana Rencana Transaksi dilaksanakan, kelangsungan usaha Perseroan tidak akan terganggu," sebut Manajemen ADRO.

Sebagai informasi, total cadangan batubara termal yang dimiliki oleh ADRO melalui anak perusahaan yang dikonsolidasi dalam grup AAI mencapai 917,4 juta ton. Dengan divestasi AAI, ADRO tidak lagi memiliki cadangan batubara termal.

Emiten milik taipan Garibaldi "Boy" Thohir ini tetap masih memiliki cadangan batubara metalurgi sebagai bahan baku utama pembuatan baja, yang dimiliki melalui anak perusahaan yang dikonsolidasi yaitu grup PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) sebesar 173 juta ton.

AAI merupakan perusahaan yang 99,9999% dimiliki oleh ADRO. Dalam transaksi ini, ADRO menawarkan sebanyak-banyaknya seluruh saham yang dimiliki pada AAI, yakni sejumlah 7.008.202.240 saham. Transaksi ini akan dilakukan melalui Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS).

PUPS akan dilaksanakan secara bersamaan atau berkesinambungan dengan proses penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) AAI. Segera setelah IPO tersebut, kepemilikan saham ADRO pada AAI diperkirakan akan terdilusi menjadi sebesar 90% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor AAI.

 
ADRO Chart by TradingView

Harga penawaran PUPS adalah sebesar Volume Weighted Average Price (Harga Rata-Rata Tertimbang) yang terbentuk setelah penutupan perdagangan di hari pencatatan saham AAI di bursa, dengan ketentuan bahwa harga penawaran final:

  1. serendah-rendahnya akan menggunakan harga pasar wajar saham AAI berdasarkan hasil penilaian dari Penilai Independen; dan 
  2. setinggi-tingginya sebesar 107,5% dari hasil penilaian dari Penilai Independen, sesuai dengan batasan kewajaran yang diatur POJK 35/2020.
Sehingga, nilai rencana transaksi secara keseluruhan serendah-rendahnya sebesar US$ 2,44 miliar atau setara dengan 31,8% dari total ekuitas ADRO. Sedangkan setinggi-tingginya adalah sebesar US$ 2,62 miliar, yang setara dengan 34,1% dari total ekuitas ADRO.

Dengan memperhitungkan jumlah lembar saham setelah pemecahan nilai nominal saham AAI sebanyak 7.008.202.240 saham, maka harga per saham adalah sebesar US$ 0,35. Hal ini terungkap dalam kesimpulan nilai pada ringkasan laporan objek rencana transaksi.

ADRO akan menawarkan saham AAI kepada seluruh pemegang saham ADRO yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal yang saat ini direncanakan jatuh pada 27 November 2024, atau tanggal lainnya yang akan diumumkan pada Prospektus PUPS.

"Pembeli adalah para pemegang saham Perseroan yang terdaftar pada Tanggal Pencatatan dan memilih untuk membeli saham AAI dari Perseroan," ungkap Manajemen ADRO.

Dalam melaksanakan aksi korporasi ini, ADRO akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 Oktober 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari