KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah proyek hilirisasi batubara miliki PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih terus bergulir. Proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8 misalnya, kemajuannya sudah mencapai 75,6%. Direktur Utama Bukit Asam, Suryo Eko Hadianto menyebut, proyek prestisius senilai US$ 1,6 miliar ini direncanakan akan beroperasi pada Maret 2022. Nantinya, PLTU yang merupakan bagian dari program listrik 35.000 megawatt (MW) ini akan menyerap sekitar 5,4 juta ton batuabara produksi PTBA. Emiten pelat merah ini juga berencana menggarap proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di lahan pasca tambang milik perusahaan yang berada di Ombilin, Sumatera Barat, dan Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Masing-masing lahan bekas tambang akan terpasang PLTS dengan kapasitas mencapai 200 MW. Saat ini PLTS sedang dalam tahap pembahasan dengan PLN untuk bisa menjadi independent power producer (IPP).
Begini kemajuan sejumlah proyek prestisius milik Bukit Asam (PTBA)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah proyek hilirisasi batubara miliki PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih terus bergulir. Proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8 misalnya, kemajuannya sudah mencapai 75,6%. Direktur Utama Bukit Asam, Suryo Eko Hadianto menyebut, proyek prestisius senilai US$ 1,6 miliar ini direncanakan akan beroperasi pada Maret 2022. Nantinya, PLTU yang merupakan bagian dari program listrik 35.000 megawatt (MW) ini akan menyerap sekitar 5,4 juta ton batuabara produksi PTBA. Emiten pelat merah ini juga berencana menggarap proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di lahan pasca tambang milik perusahaan yang berada di Ombilin, Sumatera Barat, dan Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Masing-masing lahan bekas tambang akan terpasang PLTS dengan kapasitas mencapai 200 MW. Saat ini PLTS sedang dalam tahap pembahasan dengan PLN untuk bisa menjadi independent power producer (IPP).