JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berharap bisa mendapatkan izin rights issue dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada bulan April mendatang. Jika disetujui, rights issue itu akan dilakukan pada bulan Juni 2017, sebagai bagian dari proses restrukturisasi utang BUMI senilai US$ 2,6 miliar. Sesuai kesepakatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), harga penerbitan saham baru itu Rp 926,16 per saham. Jika proses ini berjalan lancar, akan terjadi perubahan signifikan pada bagian neraca keuangan perseroan usai rights issue. Ari S. Hudaya, Direktur Utama BUMI mengatakan, kerugian yang membebani perseroan ditambah dengan utang yang besar selama ini membuat BUMI mencetak ekuitas negatif (defisiensi modal). Ia memperkirakan, di pengujung 2016, total defisiensi modal yang dibukukan akan mencapai US$ 2,7 miliar.
Begini kinerja keuangan BUMI setelah rights issue
JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berharap bisa mendapatkan izin rights issue dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada bulan April mendatang. Jika disetujui, rights issue itu akan dilakukan pada bulan Juni 2017, sebagai bagian dari proses restrukturisasi utang BUMI senilai US$ 2,6 miliar. Sesuai kesepakatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), harga penerbitan saham baru itu Rp 926,16 per saham. Jika proses ini berjalan lancar, akan terjadi perubahan signifikan pada bagian neraca keuangan perseroan usai rights issue. Ari S. Hudaya, Direktur Utama BUMI mengatakan, kerugian yang membebani perseroan ditambah dengan utang yang besar selama ini membuat BUMI mencetak ekuitas negatif (defisiensi modal). Ia memperkirakan, di pengujung 2016, total defisiensi modal yang dibukukan akan mencapai US$ 2,7 miliar.