Begini Kondisi Ekonomi RI di Tengah Fragmentasi dan Tensi Geopolitik Global



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, kondisi ekonomi Indonesia masih sangat baik di tengah ketidakpastian perekonomian global seperti geopolitik dan fragmentasi global.

Ia menyebut, kondisi yang baik ini karena tidak hanya karena prinsip politik internasional Indonesia yang bebas aktif, tetapi juga diberkati dengan sumber daya alam yang memainkan peran yang sangat penting dalam tren geopolitik dan geostrategis.

Selain itu juga didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil dan resiliensi yang terbukti tangguh dalam menghadapi krisis.


“Perekonomian kita terus tumbuh sekitar 5% dalam delapan kuartal terakhir. Kami juga terus fokus pada hal-hal yang paling penting dalam membangun landasan yang tepat dan kuat bagi Indonesia untuk melanjutkan perjalanan menjadi negara berpenghasilan lebih tinggi,” tutur Sri Mulyani dalam agenda The 12th Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED), Rabu (6/12).

Baca Juga: Realisasi Belanja Lambat, Saldo Rekening Pemerintah di BI Masih Tinggi

Bendahara keuangan negara ini menambahkan, juga mengatakan kebijakan fiskal terbukti efektif memainkan peran penting sebagai peredam guncangan (shock absorber), menjaga stabilitas nasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang solid.

Pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk melaksanakan reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing di tingkat dunia melalui pembangunan infrastruktur, perbaikan kualitas sumber daya manusia, dan penguatan institusi.

Dalam forum kerja sama ekonomi internasional, Indonesia secara proaktif berkontribusi dalam penetapan agenda global dan penyelesaian masalah global.

Selama Presidensi G20 tahun lalu dan ASEAN Chairmanship tahun ini, kepemimpinan Indonesia memainkan peran penting dalam 12 dari 14 driving key outcomes seperti terbentuknya Dana Pandemi, Mekanisme Transisi Energi, Taksonomi ASEAN untuk Keuangan Berkelanjutan, dan Kerangka Transaksi Mata Uang Lokal ASEAN.

“Banyak hal yang sudah kita lakukan, namun saya berharap kita bisa terus mengkritisi diri sendiri, mencermati pencapaian kita sendiri, dan kekurangan pencapaian agar kita bisa terus berkembang dan membuat kemajuan” jelasnya.

Baca Juga: Indef: Belanja Pemerintah Pusat dan Daerah yang Lambat, Bikin Ekonomi Tak Maksimal

Lebih lanjut, Menkeu menyampaikan, Indonesia akan terus melanjutkan perjalanannya untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi (high income country).

“Ini bukanlah perjalanan yang mulus dan mudah, tidak ada seorangpun yang menjanjikan bahwa menjadi negara berpenghasilan tinggi itu akan mudah, namun ini adalah sesuatu yang harus terus kita dukung dengan kebijakan dan institusi yang baik,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi