Begini Kondisi Rasio BOPO di Sejumlah Perusahaan Multifinance



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan menyampaikan kondisi rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) di sepanjang tahun 2024 lalu.

Salah satunya yakni PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) yang mencatat rasio BOPO di level 68,08% hingga akhir Desember 2024. Posisi rasio BOPO tersebut selaras dengan target yang ditetapkan CNAF di sepanjang tahun 2024, yakni bisa di bawah 70%.

"Tren penurunan BOPO perusahaan menunjukkan upaya CNAF dalam mencapai target BOPO 2024, salah satunya berupa peningkatan produktivitas dan penyederhanaan proses dengan memanfaatkan digitalisasi," kata Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman kepada Kontan, Jumat (7/2).


Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance Tak Tambah Cabang di 2025, Ini Strategi Bisnis yang Dilakukan

Selain itu, CNAF juga mengimplementasikan inisiatif smart spending dan penggunaan aplikasi digital (mengurangi kertas dan waktu proses kerja) untuk biaya operasional, meminimalisasi biaya bunga pendanaan (Cost of Fund) dengan berfokus pada sumber pendanaan yang lebih murah.

Adapun sepanjang tahun 2025 ini, CNAF kembali menargetkan rasio angka BOPO bisa di bawah 70%. Ristiawan optimistis pihaknya dapat mencapai target tersebut, salah satunya dengan terus mengedepankan digitalisasi dalam pelayanan kepada nasabah sehingga proses transaksi menjadi lebih cepat, mudah dan sederhana. 

PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) mencatat rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) berada di level 73% sepanjang tahun 2024.

Managing Director Mandala Multifinance Christel Lesmana menyatakan bahwa perusahaan terus berupaya menjaga efisiensi rasio BOPO guna mempertahankan profitabilitas yang sehat.

Baca Juga: Mandala Multifinance (MFIN) Jaga Rasio BOPO di Level 73% Sepanjang 2024

"Hingga saat ini, beban operasional kami masih dapat dikelola dengan baik untuk memastikan rentabilitas dan profitabilitas yang optimal bagi perusahaan," ujar Christel kepada Kontan.co.id, Selasa (4/2).

Sebagai langkah strategis untuk menjaga efisiensi BOPO, MFIN mengadopsi teknologi digital dalam proses bisnisnya. Selain itu, perusahaan juga mengelola risiko secara konsisten melalui pengendalian non-performing financing (NPF) dengan tingkat pencadangan yang optimal.

"Kami menerapkan prinsip kehati-hatian dalam seleksi pembiayaan serta memastikan tata kelola perusahaan yang baik agar portofolio tetap berkualitas," tambahnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) multifinance pada Oktober 2024 berada di level 79,25%. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, rasio BOPO di level 76,39%.

Baca Juga: Piutang Pembiayaan Multifinance Hanya Tumbuh 6,82% per Desember 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti