Begini Kronologi Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang yang Terjadi Jumat Malam



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebakaran hebat terjadi di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3) malam. Kebakaran tersebut terjadi pada pukul 20.11 WIB setelah sebelumnya pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo Pertamina meledak. 

Kepala Seksi (Kasie) Ops Damkar Jakarta Utara, Abdul Wahid menjelaskan bahwa berdasarkan informasi awal yang didapatkan, pipa yang dialiri oleh BBM tersebut meledak karena tersambar petir. 

"Kalau info yang diterima itu kesamber petir," ujar Wahid saat dikonfirmasi, Jumat malam. 


Baca Juga: Identifikasi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Dilakukan di RS Polri

Setelah itu, api pun dengan cepat membesar karena dipicu karena banyaknya BBM di area Depo Pertamina. Hembusan angin yang kencang di lokasi kejadian lalu membuat api menyambar ke area sekitar hingga permukiman warga. 

Sebanyak 52 unit mobil pemadam dengan 260 petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi kebakaran. Humas Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Mulat Wijayanto menjelaskan bahwa kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku memadamkan api selama lebih dari enam jam. 

"Pemadaman dinyatakan selesai pada Sabtu dini hari pukul 02.19 WIB," ucap Mulat dalam keterangannya, Sabtu pagi. 

Baca Juga: Erick Thohir Minta Dirut Pertamina Usut Tuntas Kebakaran Pipa BBM Plumpang

Ledakan hingga bau bensin menyengat 

Abu Dahrun (51), salah seorang warga yang rumahnya terletak di Gang Al Ikhlas RT 07 RW 01, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja mengungkapkan bahwa awalnya aroma bensin terasa begitu menyengat di permukiman warga. Saat keluar rumah, aroma bensin pun semakin pekat bercampur dengan asap kebakaran yang mengepul ke udara. 

"Posisi saya waktu pertama itu lagi di dalam rumah. Tiba-tiba orang di luar teriak-teriak, 'kebakaran, kebakaran'. Saya langsung ngajak orang rumah untuk lari ke luar," ujar Abu kepada Kompas.com, Jumat malam. 

Kondisi tersebut membuat Abu dan warga lainnya kesulitan bernapas. Mereka berbondong-bondong lainnya menjauh dari area kebakaran. 

Baca Juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Akhirnya Padam

Bersamaan dengan itu, suara ledakan dari arah Depo Pertamina yang telah terbakar hebat. Hal itu pun membuat warga panik dan langsung berlarian menyelamatkan diri. 

"Ada ledakan, saya dengar sih sekali ya. Tapi kata orang-orang, ada beberapa kali," lanjut Abu. 

Sebelum kejadian itu, Siregar (61) yang rumahnya di dekat lokasi kebakaran melihat petir menyambar ke kawasan Depo Pertamina saat hujan deras mengguyur kawasan Koja. 

"Awalnya hujan enggak deras tapi petir besar. Begitu ujan berhenti, keluar orang-orang. Baunya itu bau Pertalite (BBM)," kata Siregar. 

Baca Juga: Kebakaran Terminal BBM Plumpang, Pertamina Fokus Pemadaman dan Evakuasi

17 orang tewas 

Warga lain, Linda (56) menceritakan bahwa setelah kebakaran disertai ledakan terjadi warga langsung berhamburan menyelamatkan diri. Beberapa di antaranya terlihat sudah mengalami luka bakar cukup serius. 

"Saya ngelihat, pada kebakar habis rambutnya, mukanya hitam, bajunya sudah enggak ada, ada lagi bapak-bapak dibopong naik motor ke RS Koja," ucap Linda. 

Berdasarkan data terakhir yang dipublikasikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pukul 01.16 WIB, sebanyak 17 orang meninggal dunia. Kemudian terdapat 51 korban luka berat dan ringan. Para korban sebagian besar mengalami luka bakar dan telah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. 

Di sisi lain, sebanyak 1.085 warga terdampak kebakaran mengungsi ke delapan posko darurat bencana yang telah dibangun. Hingga kini, tim SAR gabungan masih berada di lokasi kebakaran untuk mencari kemungkinan korban lain di antara puing-puing bangunan yang telah hangus terbakar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kronologi Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Bau Bensin Menyengat Disusul Ledakan Hebat. Penulis: Tria Sutrisna Editor: Ihsanuddin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati