Begini kronologi terbongkarnya investasi bodong Memiles



KONTAN.CO.ID - SURABAYA. Ditreskrimsus Polda Jatim bongkar praktik investasi bodong yang dilakukan sebuah perusahaan yang berkantor di kawasan Sunter, Jakarta Timur.

Seorang direktur perusahaan berinisial KTM (47) warga Kelapa Gading, Jakarta Utara dan seorang kaki tangannya, FS (52) warga Tambora, Jakarta Barat, telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan menuturkan, terbongkarnya praktik bisnis curang ini dilakukan oleh pihaknya melalui Patroli Siber Ditreskrimsus Polda Jatim bersama pihak lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


"Ini semua hasil patroli siber dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). kami bisa mengungkap ini dan kami akan kembangkan terus," ujarnya di Mapolda Jatim, Jumat (3/1).

Baca Juga: Begini modus investasi bodong Memiles yang berbasis aplikasi

Setelah ditelusuri rekam jejak perusahaan yang bernama PT Kam and Kam itu, diketahui baru berdiri delapan bulan lalu.

Luki mengungkapkan, perusahaan tersebut tak mengantongi izin apa pun terkait legalitas berdirinya perusahaan yang menjalankan praktik investasi berbasis aplikasi android MeMiles.

"Ini semua tidak ada izinnya, yang jelas itu," jelasnya.

Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, ternyata perusahaan tersebut sempat melakukan rekrutmen member secara massal melalui acara pameran di Gedung Istora Senayan, Gelora Tanah Abang, Jakarta Selatan, Jumat (3/11) silam.

Baca Juga: Sejumlah artis ikut tersandung investasi bodong Memiles

"Di acara itu ada agenda bagikan reward atau bonus pada member dan ada penyampaian dari seorang master, untuk mengajak gabung pakai aplikasi," tuturnya.

Tak cuma di lokasi itu, ungkap Luki, ternyata pihak perusahaan juga menggelar acara serupa di sebuah hotel di kawasan Waru, Sidoarjo, Jumat (13/12) silam.

Lalu pihak Anggota Subdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim melakukan penangkapan terhadap direktur dan seorang kaki tangan kepercayaannya.

Editor: Yudho Winarto