KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di bidang perdagangan, diler resmi, dan jasa otomotif, PT Putra Mandiri Jembar Tbk (PMJS) mengharapkan capaian bisnis di 2023 setidaknya dapat setara dengan kondisi tahun ini. Melihat kenaikan inflasi dan suku bunga yang terjadi belakangan ini, Manajemen PMJS memproyeksikan ada kemungkinan tren pasar otomotif Indonesia di 2023 akan menurun dibandingkan tahun ini. “Prospek tahun 2023 kalau dibandingkan kenaikan inflasi atau bunga saat ini, ada kemungkinan pasar Indonesia dapat turun. Tapi tidak gampang untuk kami prediksikan berapa persen turunnya atau besarannya,” ungkap Wakil Direktur Utama Putra Mandiri Jembar Jin Nishimura, dalam Paparan Publik Virtual, Selasa (13/12).
Baca Juga: Putra Mandiri Jembar (PMJS) Incar Laba Bersih Rp 292 Miliar Hingga Akhir Tahun Meskipun berpandangan akan ada pelemahan pasar di tahun depan, dia meyakini kinerja penjualan PMJS di 2023 bisa tetap setara dengan pencapaian saat ini. Yang mana, kondisi bisnis perseroan di 2022 terpantau tumbuh positif, dengan adanya peningkatan angka penjualan maupun laba. Optimisme itu datang dari kondisi
supply kendaraan yang diprediksi akan membaik di tahun depan. Maklumlah, di sepanjang 2022 perseroan mengalami kekurangan supply kendaraan dari para agen pemegang merek (APM) akibat kelangkaan
chip semi konduktor. “Ada kemungkinan besar
supply itu akan
improve di tahun 2023. Jadi meskipun pasar turun ada kemungkinan
supply akan
improve, sehingga saya masih yakin untuk mempertahankan penjualan kami di 2023 jadi bisa minimum sama dengan 2022,” jelasnya.
Sebagai informasi, selama Januari-September 2022 PMJS membukukan volume penjualan kendaraan sebanyak 23.643 unit. Angka itu tumbuh sekitar 10,36% dibandingkan volume penjualan pada periode yang sama tahun lalu sekitar 21.424 unit. Pencapaian itu membuat angka penjualan perseroan ikut melesat 25,78% menjadi Rp 8,42 triliun per September 2022. Dari sisi
bottom line, PMJS meraup laba periode berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp 205,07 miliar. Capaian ini melesat 95,16% dari sebelumnya Rp 105,07 miliar pada periode yang sama tahun 2021. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .