KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, laju inflasi sepanjang tahun 2017 sebesar 3,61%, lebih tinggi dibanding tahun 2016 yang sebesar 3,02%. Meski begitu, inflasi tersebut di bawah target yang ditetapkan dalam APBN-P 2017 sebesar 4,3%. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penyebab inflasi tahun ini berbeda dengan inflasi tahun 2016. Tahun ini, inflasi lebih disebabkan oleh kenaikan harga yang diatur pemerintah (administered prices) di awal tahun, yaitu kenaikan tarif listrik 900 volt ampere (VA). Sementara tahun 2016, inflasi lebih disebabkan oleh harga pangan yang bergejolak (volatile food). "Volatile food tidak berpengaruh besar karena pengendalian harga barang yang diatur pemerintah lumayan bagus," kata Suhariyanto, Selasa (2/1).
Begini pembeda inflasi 2016 dan 2017
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, laju inflasi sepanjang tahun 2017 sebesar 3,61%, lebih tinggi dibanding tahun 2016 yang sebesar 3,02%. Meski begitu, inflasi tersebut di bawah target yang ditetapkan dalam APBN-P 2017 sebesar 4,3%. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penyebab inflasi tahun ini berbeda dengan inflasi tahun 2016. Tahun ini, inflasi lebih disebabkan oleh kenaikan harga yang diatur pemerintah (administered prices) di awal tahun, yaitu kenaikan tarif listrik 900 volt ampere (VA). Sementara tahun 2016, inflasi lebih disebabkan oleh harga pangan yang bergejolak (volatile food). "Volatile food tidak berpengaruh besar karena pengendalian harga barang yang diatur pemerintah lumayan bagus," kata Suhariyanto, Selasa (2/1).