Begini pendapat analis jika Lion Air tetap IPO di kuartal I 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) belum juga memberi kepastian penerbitan saham perdana atau initial public offering (IPO). Sebelumnya, Lion Air berencana melangsungkan IPO pada kuartal I 2020. 

Memang, menurut Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas, tren penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuat rencana IPO Lion Air jadi kurang prospektif, terutama untuk investor retail

Baca Juga: Relaksasi aturan buyback dinilai bisa meredam penurunan IHSG


"Jika memaksakan IPO pada kuartal I-2020, saham yang ditawarkan berisiko tidak laku karena investor cenderung wait and see saat kondisi pasar dalam tren penurunan," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (9/3).

Bernada serupa, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, penurunan IHSG memang bisa menjadi faktor calon emiten mengurungkan minat untuk melaksanakan IPO. Pasalnya, perusahaan khawatir saham yang dilepas tak terserap maksimal oleh investor.

Menurut dia, investor saat ini mempertimbangkan potensi penurunan harga setelah saham tersebut resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia. Apalagi, harga saham emiten-emiten penerbangan sedang terkoreksi akibat sentimen merebaknya virus corona. 

"Kalaupun nanti pas IPO naik, itu karena adanya aksi spekulan yang cuma sementara. Setelah itu, bisa turun lagi karena sentimen virus corona," ungkap dia. William memperkirakan skenario terburuk penurunan IHSG bisa mencapai level 4.800. 

Baca Juga: Harga minyak dunia merosot, begini rekomendasi saham dari analis

Sementara itu, Sukarno memprediksi IHSG bisa turun ke level 4.890. Oleh karena itu, menurut dia, waktu yang aman bagi Lion Air untuk menjalankan IPO adalah tahun 2021.  

"Tahun depan baru aman, sebab kalau lihat secara history pada tahun 2008 indeks sempat crash tapi tahun selanjutnya kembali pulih," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi