KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga Indonesian Crude Price (ICP) masih menjadi faktor penentu Biaya Pokok Penyediaan (BPP) pembangkit. Padahal, mayoritas sistem kelistrikan di Indonesia didominasi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana mengungkapkan, dalam asumsi BPP Tenaga Listrik PLN untuk tahun 2022 diperkirakan mencapai Rp 387,03 triliun. Dari jumlah tersebut, pembelian tenaga listrik dari pembangkit milik Independent Power Producer (IPP) mencapai 36,18% atau setara Rp 140,04 triliun. Jumlah ini jadi yang terbesar diantara komponen lainnya. Adapun, biaya bahan bakar jadi yang terbesar kedua dengan besaran Rp 127,45 triliun.
Begini Penjelasan Kementerian ESDM soal ICP Masih Jadi Penentu Tarif Listrik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga Indonesian Crude Price (ICP) masih menjadi faktor penentu Biaya Pokok Penyediaan (BPP) pembangkit. Padahal, mayoritas sistem kelistrikan di Indonesia didominasi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana mengungkapkan, dalam asumsi BPP Tenaga Listrik PLN untuk tahun 2022 diperkirakan mencapai Rp 387,03 triliun. Dari jumlah tersebut, pembelian tenaga listrik dari pembangkit milik Independent Power Producer (IPP) mencapai 36,18% atau setara Rp 140,04 triliun. Jumlah ini jadi yang terbesar diantara komponen lainnya. Adapun, biaya bahan bakar jadi yang terbesar kedua dengan besaran Rp 127,45 triliun.