KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga operator telekomunikasi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Indosat Tbk (ISAT) masih gencar mengucurkan belanja modal hingga semester pertama tahun ini. Indosat mengalokasikan capex sebesar Rp 8 triliun pada tahun ini dan XL Axiata lebih dari Rp 7 triliun. Keduanya secara bertahap mengubah spektrum 3G untuk penggunaan 4G demi mengakomodasi kapasitas data yang lebih besar. Sementara Telkom menganggarkan capex dengan rasio 24%-25% terhadap pendapatan. Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan, sampai dengan semester pertama 2021, pihaknya sudah menyerap capex sekitar Rp 4,5 triliun atau 60% dari total alokasi dana. Capex tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur jaringan data, khususnya 4G di Jawa dan luar Jawa.
Menurut perempuan yang akrab disapa Ayu ini, sebagian besar capex digunakan XL Axiata untuk membangun base transceiver station (BTS). "Sisanya masih akan terus kami lanjutkan untuk perluasan jaringan data dan peningkatan kualitas serta kapasitas jaringan data di Indonesia," kata Ayu kepada Kontan.co.id, Senin (9/8). Baca Juga: Pasar saham bergairah, reksadana berbasis saham berpotensi cetak kinerja positif Indosat Ooredoo telah menyerap belanja modal Rp 2,99 triliun, tidak termasuk Rp 2,96 triliun aset hak guna di semester pertama 2021. Menurut SVP - Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang, sekitar 89,2% dari pengeluaran modal ini dialokasikan untuk bisnis selular dalam rangka mendukung permintaan layanan data dan sisanya dialokasikan pada pengeluaran modal untuk MIDI, infrastuktur, dan IT. Ekspansi tersebut terlihat dari BTS 4G Indosat Ooredoo per Juni 2021 yang bertambah 16.000 unit dibanding semester 1-2020 sehingga secara total memiliki 69.000 BTS 4G. "Sisa alokasi capex yang ada masih ditujukan pada pengembangan jaringan yang merupakan bagian dari 3 tahun strategi turnaround perusahaan yaitu meningkatkan pengalaman jaringan," ucap Steve. Baca Juga: Prospek masih cerah, simak rekomendasi analis untuk saham operator telekomunikasi