Begini Peran Bank Indonesia untuk Dukung Program 3 Juta Rumah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyambut baik program pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pemerintahan Prabowo Subianto yang bertujuan untuk mengatasi backlog perumahan di Indonesia. 

"Tentu saja kami sangat menyambut baik karena perumahan kita memang backlog-nya masih tinggi," ungkap Deputi Gubernur BI Juda Agung saat konferensi pers RDG BI, Rabu (20/11).

Juda membeberkan, peran Bank Indonesia dalam mendukung program 3 juta rumah, adalah dari sisi insentif likuiditas kepada bank yang menyalurkan kredit di sektor perumahan dan konstruksi secara keseluruhan.


Baca Juga: Bank Danamon Dukung Program Tiga Juta Rumah

"Ada empat sektor, yang pertama adalah sektor konstruksi, kedua adalah sektor real estate, ketiga adalah KPR, dan yang keempat adalah KPA," ujarnya.

Kemudian, bentuk dukungan lainnya yakni dari sisi Loan To Value (LTV) nya, pada proses pengajuan kredit properti yang masih dilonggarkan hingga 100%. Artinya, uang muka (down payment/DP) bisa sebesar 0%.

"Untuk DP itu masih 0% atau LTV-nya 100%. Artinya memang membuka itu, kita masih sangat longgar ya dari sisi LTV, tidak ada, bahkan bank pun bisa memberikan kredit dengan DP 0%," tambahnya.

Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan, bahwa bank-bank yang menyalurkan kredit untuk perumahan, termasuk perumahan rakyat akan diberikan insentif likuiditas oleh BI.

Baca Juga: Emiten Semen Bersiap Menadah Berkah Program 3 Juta Rumah, Cek Rekomendasi Sahamnya

"Tentu saja itu adalah salah satu koordinasi antara pemerintah. Pemerintah mendorong dari sisi permintaan untuk perumahan, dengan diberikan suatu program 3 juta rumah, subsidi kredit untuk rumah, itu kan mendorong supaya permintaan untuk beli rumahnya lebih banyak," jelasnya.

Sebagai informasi, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan, pemerintah memiliki program 3 juta rumah per tahun yang akan mulai dilakukan pada awal 2025.

Rinciannya, program tersebut sebanyak 2 juta rumah akan dibangun di desa dan sebanyak 1 juta akan dibangun di perkotaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi