Begini pergerakan saham emiten poultry & ayam CPIN, JPFA dan MAIN pagi ini



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dampak keputusan pemerintah memusnahkan ayam karena kelebihan suplai ternyata membawa berkah bagi emiten poultry (pakan ternak) dan perusahaan ayam. Pagi ini pergerakan saham emiten poultry positif. Tiga dari empat emiten ayam yakni CPIN, JPFA, dan MAIN melanjutkan penguatan. Sementara SIPD stagnan.

Mengutip RTI, pada pukul 10.02 WIB, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), anggota indeks Kompas100 ini, memimpin kenaikan saham-saham emiten ayam dengan kenaikan 6,44% ke level Rp 5.375 per saham. Total volume perdagangan mencapai 11 miliar dengan nilai transaksi Rp 61 miliar dan frekuensi transaksi 4.706 kali.

Kemudian disusul PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), anggota indeks Kompas100 ini,  dengan kenaikan 4,18% ke level Rp 1.245 per saham dengan volume perdagangan 24 juta dengan nilai transaksi Rp 30 miliar dan frekuensi transaksi 4.284.


Di urutan ketiga PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), anggota indeks Kompas100 ini, dengan kenaikan 3,99% ke level Rp 1.595 per saham dengan volume perdagangan 43 juta dengan nilai transaksi Rp 73 miliar dan frekuensi transaksi 5.208.

Sementara saham PT Sierad Produce Tbk (SIPD) nyaris tidak mencatat pergerakan sejak bursa dibuka.

Sebelumnya, seperti diberitakan Kontan.co,id, analis Panin Sekuritas William Hartanto melihat kebijakan pemusnahan tersebut ikut mendorong harga saham. Meskipun, sebenarnya setiap tahun hampir selalu terjadi ada kasus kartel yang dibereskan dengan pengurangan stok ayam.

"Pengaruhnya, harga bisa naik kembali seiring dengan pengurangan stok," jelas William.

Dia menambahkan harga saham emiten ayam bisa terus menguat dalam jangka waktu satu bulan ke depan. Dia menargetkan harga CPIN mencapai Rp 6.000, JPFA mencapai Rp 1.650 - Rp 1.700 dan MAIN mencapai Rp 1.200.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga daging ayam ras hari ini Rp 32.600 per kg. Harga tersebut berada pada level terendah sejak awal Juni 2019 yang sempat tercatat Rp 39.050.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli