KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pengurangan pasokan minyak oleh negara produsen OPEC+ menimbulkan kekhawatiran terhadap potensi kenaikan harga minyak global. Kenaikan harga minyak global inilah yang kemudian akan berdampak pada peningkatan inflasi dalam negeri. Bila memang ini terjadi, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memiliki perhitungan dampaknya terhadap inflasi Indonesia. Dia menghitung, Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sebesar 10% per liter akan mengungkit inflasi sebesar 0,27%. Sementara untuk setiap kenaikan 10% per liter untuk jenis Pertamax dan produk sejenisnya, akan menyebabkan kenaikan inflasi sebesar 0,04%. Meski demikian, Andry melihat kemungkinan kenaikan harga minyak akan berdampak kecil terhadap harga BBM dalam negeri.
Begini Perhitungan Potensi Kenaikan Inflasi Akibat Harga Minyak yang Mendidih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pengurangan pasokan minyak oleh negara produsen OPEC+ menimbulkan kekhawatiran terhadap potensi kenaikan harga minyak global. Kenaikan harga minyak global inilah yang kemudian akan berdampak pada peningkatan inflasi dalam negeri. Bila memang ini terjadi, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memiliki perhitungan dampaknya terhadap inflasi Indonesia. Dia menghitung, Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sebesar 10% per liter akan mengungkit inflasi sebesar 0,27%. Sementara untuk setiap kenaikan 10% per liter untuk jenis Pertamax dan produk sejenisnya, akan menyebabkan kenaikan inflasi sebesar 0,04%. Meski demikian, Andry melihat kemungkinan kenaikan harga minyak akan berdampak kecil terhadap harga BBM dalam negeri.