Begini perkembangan penyaluran dana PEN di kalangan BPD



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank pembangunan daerah (BPD) menerima penempatan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pemerintah  telah menempatkan Rp16,45 triliun di BPD pada 2021 ini untuk disalurkan ke dalam kredit. 

Penyaluran dana PEN yang dilakukan BPD sejak tahun lalu memang tercatat cukup bagus. Pasalnya, permintaan kredit di daerah masih tumbuh yang tercermin dari realisasi kredit BPD yang tumbuh 5,22% pada tahun 2020. Sementara kredit perbankan secara nasional justru terkontraksi 2,41%.

PT BPD Sulawesi Selatan Sulawesi Barat (Bank Sulselbar) tahun lalu menerima penempatan dana PEN Rp 1 triliun dan itu berhasil di-leverage ke dalam penyaluran kredit hingga dua kali lipat atau sebesar Rp 2,02 triliun.  


Baca Juga: Ringankan duka korban bencana NTT, BNI salurkan bantuan darurat

Amri Mauraga Direktur Utama Bank Sulselbar mengatakan, dana PEN tersebut disalurkan ke pada 12.302 debitur yang sebagian besar berasal dari sektor rumah tangga, perantara keuangan, konstruksi, perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan,  serta sektor pertanian, peternakan dan perikanan. 

"Penempatan dana PEN 2020 sudah dikembalikan sesuai dengan jangka waktunya dan tahun ini kami menerima tambahan penempatan dana PEN Rp 1 triliun sama seperti tahun lalu," kata Amri pada KONTAN, Selasa (6/4). 

Penempatan dana PEN 2021 tersebut ditargetkan Bank Sulselbar disalurkan ke dalam kredit hingga Rp 1,5 triliun atau di-leverage hingga 1,5 kali.  Tahun ini, bank ini optimis penyaluran kredit akan membaik dari tahun 2020. Perseroan menargetkan kredit bisa tumbuh sekitar 12%. 

Sementara Bank Sumsel Babel (BSB) telah menyalurkan kredit sebesar Rp 764.83 miliar kepada 3.346 debitur dari penempatan dana PEN sebesar Rp 400 miliar pada 7 Desember 2020. Dana tersebut akan di-leverage hingga Rp 800 miliar. 

Baca Juga: Porsi kredit UMKM dari perbankan diperkirakan semakin meningkat

Antonius Prabowo Direktur Pemasaran BSB mengatakan, kredit tersebut disalurkan ke sektor rumah tangga, konstruksi, listrik, air dan gas, industri pengolahan, serta perdagangan besar dan eceran.

Editor: Tendi Mahadi