KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang telah menerima penempatan dana pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN) terus menggejot penyaluran kredit. Sementara BPD yang sudah masuk dalam daftar penerima dana PEN tahap kedua telah menyusun strategi meleverage dana tersebut ke dalam kredit. Bank DKI yang memperoleh dana PEN Rp 2 triliun fokus menyalurkan dana tersebut ke sektor produktif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Hingga 20 September 2020, perseroan telah menyalurkan kredit dari penempatan dana PEN sebesar Rp 756 miliar. "Realisasi tersebut kami salurkan kepada 623 debitur," ungkap Kepala Divisi Investor Relation Bank DKI Arie Rinaldi kepada Kontan.co.id, Jumat (9/10).
Secara total, Bank DKI mencatatkan penyaluran kredit tumbuh 6,2% per Agustus 2020. Arie bilang, pertumbuhan ini lebih banyak didorong oleh pertumbuhan kredit di segmen konsumer yang tumbuh sebesar 10,6% dan pembiayaan syariah yang mengalami pertumbuhan sebesar 23,9%.
Baca Juga: Bank Kalsel ajukan penempatan dana PEN Rp 500 miliar Sementara itu, BPD Jateng telah merealisasikan dana PEN lebih tinggi lagi. Perseroan menerima dana PEN sebesar Rp 2 triliun dan hingga 29 September sudah dileverage ke dalam penyaluran kredit sebesar Rp 2,79 triliun atau 1,39 kali. Itu diberikan kepada sebanyak 16.485 debitur. Direktur Bisnis Ritel dan UUS Bank Jateng Hanawijaya menjabarkan, sebanyak 1,42 triliun disalurkan ke segmen konsumer, sebanyak Rp 414,3 miliar diberikan ke segmen UMKM KUR, senilai Rp 707,2 miliar ke UMKM non KUR, sebesar Rp 172,2 miliar ke segmen korporasi, dan Rp 82,5 miliar segmen komersial. Sementara per Agustus 2020, kredit Bank Jateng tercatat tumbuh 4,8% jadi Rp 49,9 triliun. Hingga ujung tahun, perseroan menargetkan kredit Rp 50,1 triliun. BPD Bali juga optimistis kredit makin membaik hingga akhir tahun sejalan dengan dibukanya kembali aktivitas ekonomi dan adanya dukungan dana PEN ke perseroan Rp 1 triliun. Per Agustus, penyaluran kredit bank ini tumbuh 3,8% jadi Rp 18,7 triliun. Nyoman Sudharma, Direktur Utama BPD Bali mengatakan, pertumbuhan kredit tersebut ditopang dengan penyaluran dana PEN. Hingga September, perseroan sudah menyalurkan kredit dari dana PEN sebesar Rp 903 miliar dimana Rp 441 disalurkan ke UMKM. Sampai akhir tahun, BPD Bali menargetkan portofolio kredit minimal sebesar Rp 18,9 triliun dan hingga September sudah tercapai sebesar Rp 18,8 triliun. Bank Sumselbar yang masuk dalam daftar bank yang akan menerima penempatan dana PEN bagi BPD tahap kedua telah menyusun rencana sektor yang akan disasar untuk menyerap dana tersebut. Bank ini disebut akan mendapat dana sebesar Rp 1 triliun.
Baca Juga: Ekonom nilai investor asing mulai ragu prospek ekonomi Indonesia Irmawati Sultan, Plt Direktur Utama Bank Sulselbar mengatakan, pihaknya akan memfokuskan dana PEN disalurkan ke sektor produktif baik UMKM, konstruksi, industri dan jasa lainnya, serta BPR. "Kami mengajukan dana PEN Rp 1 triliun dan rencananya akan kami leverage ke dalam penyaluran kredit sebesar Rp 2 triliun," kata Irma kepada Kontan.co.id. Dengan dukungan dana PEN tersebut, Irma optimis penyaluran kredit Bank Sulselbar bisa tumbuh lebih tinggi dari target dalam rencana bisnis bank tahun ini yakni 7,5%. Apalagi, indeks kepercayaan konsumen di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat sudah semakin meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi