Begini perkembangan tol listrik di Sumatra



KONTAN.CO.ID - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengebut pembangunan transmisi listrik di Sumatra alias tol listrik. Dari kewajiban yang harus dibangun sepanjang 46.000 kilometer sirkit (kms) hingga 2019 nanti, ada sepanjang 19.000 kms di antaranya untuk proyek transmisi di Sumatera. Untuk itulah proyek jaringan transmisi 275 kV dan 500 kV di Sumatera terus dikebut.

Menurut Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwihart, pembangunan jaringan transmisi alias “Tol Listrik” di Sumatera dibutuhkan untuk mengalirkan pasokan energi terutama dari pembangkit besar yang mayoritas banyak terdapat di Sumatera Selatan (Sumsel). Sedangkan konsumsi listrik tinggi justru berada di Sumatera bagian utara. Alhasil listrik dari pembangkit di selatan perlu dialirkan ke Sumatera bagian tengah dan utara lewat tol listrik. Untuk itulah pembangunan tol listrik di Sumatera terus dikebut agar evakuasi daya bisa dilakukan secara maksimal.

Dia mengungkapkan, sampai semester pertama ini PLN telah berhasil menyelesaikan 1.658 kms yang membentang dari Lahat- Payakumbuh, Sarulla-Sidempuan, Pangkalan Susu-Galang. "Dalam waktu dekat yang akan beroperasi yakni tol listrik dari Payakumbuh-Padang Sidempuan dengan panjang 600 kms.," imbuh dia, dalam rilisnya, Minggu (27/8).


Wiluyo bilang, saat ini PLN telah berhasil membebaskan lahan untuk pembangunan selanjutnya yakni 2.213 titik tapak tower. "Makin cepat penyelesaian tol listrik, evakuasi daya makin terjamin dan pasokan listrik makin handal, tak kalah penting hal ini menyebabkan PLN berpotensi menghemat milyaran rupiah perbulan" ungkap Wiluyo.

Sementara itu untuk pembangunan transmisi 150 kV, di semester awal ini transmisi yang telah berhasil mengevakuasi daya sepanjang 1.932 kms. Pada bulan agustus saja PLN telah berhasil mengoperasikan transmisi 150 kV Bukit Kemuning-Liwa sepanjang 120 kms dan Gardu Induk (GI Liwa 30 MVA), dengan masuknya Transmisi Bukit Kemuning-Liwa dan GI Liwa PLN berhasil menekan susut distribusi yang selama ini terjadi serta berhasil meningkatkan kehandalan tegangan di pesisir barat lampung. "Dengan perluasan jaringan ini potensi pendapatan yang diterima PLN yakni sebesar Rp 8,2 Miliar perbulan," ujar dia.

Masih pada bulan Agustus, kata dia, PLN juga telah berhasil menyelesaikan transmisi Tenayan- Perawang sepanjang 21,483 kms serta trafo 60 MVA di GI Perawang. Penyelesaian transmisi 150 kV Tenayan – Perawang tergolong cepat pengerjaannya, sejak dimulai pada 5 Oktober 2016 dan selesai pada Agustus 2017.

Dengan beroperasinya SUTT Tenayan- Perawang ini PLN menjamin kehandalan pasokan listrik di daerah tersebut, karena selama ini pasokan listrik didistribusikan melalui transmisi 20 kV saja. Selain itu dengan adanya transmisi Tenayan- Perawang PLN berpotensi mendapatkan peningkatan pendapatan hingga Rp 16,5 Miliar perbulan.

"Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan Pemerintah setempat dan warga yang merelakan lahannya untuk pembangunan tapak tower. tentu saja semangat dari seluruh team di lapangan juga menjadi kunci percepatan pembangunan tol listrik dan jaringan transmisi di Sumatera," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini