KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia (BI) mencetak surplus besar pada kuartal III-2021. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), total surplus pada kuartal ketiga tahun ini sebesar US$ 11,7 miliar, atau naik dari total surplus pada kuartal II-2021 yang sebesar US$ 3,68 miliar. Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky melihat, kondisi ini memberikan kemungkinan neraca transaksi berjalan berbalik surplus pada kuartal III-2021, setelah pada kuartal II-2021 mencatat defisit US$ 2,2 miliar atau 0,8% PDB. “Dengan kondisi tersebut ada kemungkinan surplus di kisaran US$ 1 miliar hingga US$ 1,5 miliar, atau sekitar 0,4% PDB,” ujar Riefky kepada Kontan.co.id, Minggu (17/10).
Akan tetapi, Riefky mengingatkan, yang memengaruhi pergerakan Neraca Transaksi Berjalan ini bukan hanya terkait neraca perdagangan, tetapi juga terkait net foreign assets (NFA). Baca Juga: Surplus neraca dagang jumbo, neraca transaksi berjalan diperkirakan berbalik surplus Selama kuartal III-2021 lalu, Riefky melihat cukup banyak arus modal asing yang keluar dari pasar keuangan dalam negeri, di tengah ketidakpastian di pasar keuangan.