KONTAN.CO.ID - LONDON. Perputaran uang di industri sepakbola begitu menggiurkan. Di tengah hingar bingarnya olahraga terpupuler sejagat ini, kasus penggelapan pajak masih kerap ditemui. Tak cuma dari pemain, namun juga melibatkan agen pesepakbola. Mantan punggawa Manchester City asal Prancis Gael Clichy bisa menjadi contoh. Didatangkan pada 2011 dengan bayaran GBP 4 juta per tahun, The Citizen mencatat agen sepak bola Darren Dein mewakili mereka dalam proses negosiasi. Namun laporan pers Inggris justru mengidentifikasi bawha Dein adalah agen Clichy sejak 2010. Siapa yang diwakili Dein akan menjadi subjek penyelidikan oleh otoritas pajak Inggris. Dokumen berjudul 'The Football Leak' yang meliputi email dan salinan kontrak, diperoleh oleh media Jerman Der Spiegel dan ditinjau oleh
Reuters dalam kemitraan European Investigative Collaborations.
Pemeriksaan ribuan dokumen yang berkaitan dengan beberapa klub sepak bola terkaya di dunia menunjukkan bagaimana klub dan pemain telah berulang kali berselisih dengan otoritas pajak atas peran dan pembayaran agen. Saat mewakili pemain sepakbola untuk melakukan negosiasi, seorang agen sepak bola biasanya mengambil komisi minimal 5% dari gaji sang pemain. Dalam banyak kasus, pihak klub melihat angka tersebut sebagai bagian dari paket remunerasi pemain secara keseluruhan. Menurut hukum Inggris, pendapatan agen tersebut dikenai pajak. Sang pemain bertanggung jawab atas pajak penghasilannya dan pihak klub bertanggung jawab atas pembayaran jaminan sosial. Tetapi jika para pihak dapat menunjukkan bahwa agen tersebut bekerja untuk klub, maka pajak tersebut tidak berlaku dan komisi agen dinilai sebagai pengeluaran biasa. Dalam kasus seperti ini, klub akan diuntungkan karena bisa menghindari pajak. Dalam contoh kasus Manchester City, petugas pajak mempertanyakan peran Dein dalam negosuiasi kontrak Clichy pada tahun 2011. Pada 2013, otoritas pajak menyurati Manchester City tentang pembayaran GBP 1,2 juta kepada Dein pada 2011 namun klub tidak melaporkan manfaat bagi Clichy. Pihak otoritas menyebut semua informasi menunjukkan bahwa Dein adalah agen pemain. Pada November 2015, setelah pertemuan dengan klub, otoritas pajak menyebut tidak bisa menerima bukti bahwa Darren Dein tidak bertindak sebagai agen sang pemain.
Lalu pada bulan yang sama, kepala keuangan Man City, Andrew Widdowson dalam suratnya kepada otoritas pajak mengkui bahwa pihaknya telah membayar Dein untuk mempengaruhi Gael Clichy bergabung dengan klub pada tahun 2011. Man City juga mengaku bahwa Dein adalah agen si pemain. Dengan begitu pihak Klub akan membagi sejumlah biaya yang harus ditanggung tertkait aturan pajak. Kasus Manhester City dan Dein bukanlah satu-satunya yang ada di sepak bola Inggris. Dalam beberapa tahun terakhir, otoritas pajak negeri tersebut telah meningkatkan pengawasannya terhadap klub sepak bola. Hingga November 2018, otoritas menyelidiki 171 pemain, 44 klub dan 31 agen tentang biaya agen dan masalah pajak lainnya. Sebanyak 332 juta pound telah masuk ke kas negara setelah otoritas menuntaskan beberapa kasus. Namun dalam dokumen yang diperiksa oleh Reuters, otoritas pajak tidak menjatuhkan hukuman apa pun. Sebaliknya, mereka menawarkan penyelesaian pajak tanpa penalti. Dan sejumlah dokumen menunjukkan modus yang sering dipakai adalah agen ganda yang mewakili klub sekaligus pemain. Menurut data transfer badan sepakbola Inggris, the Football Association, antara Mei 2015 dan Januari 2018, sejumlah agen telah terlibat dalam 1.400 negosiasi kontrak antara klub dan pemain di Liga Premier. Hasil analisis Reuters dari data yang didapat menemukan bahwa lebih dari 80% dari negosiasi ini, pihak klub dan pemain menggunakan agen yang sama. Namun dari pernyataan publik oleh beberapa agen menunjukkan bahwa dalam banyak hal, sang agen hanya mewakili pemain.
Editor: Herlina Kartika Dewi