Begini Persiapan Mutuagung Lestari (MUTU) Untuk Menampung Rezeki dari Bursa Karbon



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) bersiap menampung rezeki dari penyelenggaraan Bursa Karbon. Emiten yang juga dikenal sebagai MUTU International ini bahkan sudah mempertimbangkan potensi Bursa Karbon dalam strategi pengembangan usahanya ke depan.

"Keberadaan Bursa Karbon merupakan salah satu langkah strategis yang dilakukan Indonesia menunjukkan komitmen untuk melengkapi ekosistem dalam mendukung kebijakan Net Zero Emmision sekaligus memanfaatkan potensi perdagangan karbon secara internasional," ungkap Direktur Operasi MUTU Irham Budiman kepada Kontan.co.id, Senin (28/8).

Irham memastikan MUTU akan mendukung dan berkontribusi terhadap Bursa Karbon dalam perannya sebagai Lembaga Verifikasi dan Validasi (LVV) Gas Rumah Kaca (GRK). Saat ini MUTU juga sedang berproses untuk melengkapi skema layanan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) dan Komite Akreditasi Nasional.


MUTU, lanjut Irham, akan fokus menyediakan layanan verifikasi dan validasi GRK sesuai skema NEK. Selain itu, akan dikembangkan pengujian laboratorium yang mendukung perhitungan karbon.

Baca Juga: Mutuagung Lestari (MUTU) Siap Menyambut Bursa Karbon

Irham menambahkan, portofolio lain yang akan kembali relevan adalah sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Lantaran akan menjadi persyaratan bagi pelaku usaha sebelum masuk ke dalam skema karbon.

Sebagai informasi, MUTU telah memasarkan jasa LVV sejak tahun 2015 melalui skema voluntary market seperti program ISO 14064-2, Joint Credit Mechanisms, Carbon Offseting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA), Social Carbon, Plan Vivo, serta menyediakan jasa sertifikasi skema-skema sustainability internasional lainnya seperti ISCC, FSC, FSSC 22000 dan RSPO.

Sekadar mengingatkan, MUTU baru resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Agustus 2023 dengan harga penawaran Rp 108 per saham. Pergerakan saham MUTU melaju kencang pada pekan lalu.

Baca Juga: Saham Mutuagung Lestari (MUTU) Melesat 34,26% Saat Melantai Perdana di BEI

Pada perdagangan Senin (28/8), MUTU naik 6,71% ke posisi harga Rp 175 per saham. Pengamat Pasar Modal & Founder WH Project William Hartanto memandang saham MUTU punya prospek yang menarik terkait penerapan Bursa Karbon.

Namun, perlu dicatat saham baru umumnya memiliki volatilitas yang lebih tinggi, sehingga jika ingin koleksi perlu memitigasi risiko tersebut. "Bisa saja dikoleksi, tapi perlu waspada karena biasanya volatilitas lebih tinggi," tandas William.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan payung hukum terkait Bursa Karbon. Melalui Peraturan (POJK) Nomor 14 Tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon. Beleid ini akan menjadi acuan perdagangan karbon melalui Bursa Karbon yang dilaksanakan oleh penyelenggara pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati