Begini Potensi Pasar Surat Utang Korporasi di Kuartal II-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kenaikan yield Surat Utang Negara (SUN), penerbitan surat utang korporasi dinilai tetap akan ramai di kuartal II-2024. Sentimen datang dari kebutuhan refinancing sejumlah perusahaan dan kondisi wait and see yang mulai turun.

Berdasarkan data Trading Economics, pada Jumat (19/4), yield SUN tenor acuan 10 tahun berada di level di 7,04%. Dalam sepekan, yield SUN terus menanjak karena mendapat dorongan dari eksternal. 

Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo Suhindarto mengatakan, penerbitan surat utang korporasi pada kuartal II 2024 masih akan dalam kondisi yang cukup baik. Ia memperkirakan nilai emisi dari obligasi korporasi sedikit lebih tinggi dibanding realisasi kuartal I-2024.


Sebelumnya, Pefindo melaporkan, total penerbitan obligasi korporasi mencapai Rp 26,4 triliun dari 23 perusahaan di kuartal I-2024. Obligasi dan sukuk menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp 25 triliun.

Namun, realisasi tersebut turun dibandingkan nilai realisasi penerbitan obligasi korporasi di kuartal I-2023 yang mencapai Rp 27,5 triliun.

Baca Juga: Ini Alasan Penerbitan Obligasi Perbankan Diproyeksi Kembali di Sisa Tahun 2024

Optimisme datang dari nilai jatuh tempo surat utang korporasi pada kuartal kedua yang lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal I-2024. Berdasarkan data, nilai jatuh tempo pada kuartal II-2024 sebesar Rp 34,75 triliun. Padahal di periode Januari-Maret 2024 hanya Rp 30,70 triliun.

Selain itu, Darto juga melihat daya tarik pasar surat utang korporasi yang semakin meningkat di kuartal kedua ini. Sebab investor masih bisa mendapatkan kupon yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan semester kedua, saat terdapat prospek penurunan suku bunga acuan.

"Oleh karena itu, memanfaatkan appetite investor yang masih cukup tinggi, kemungkinan beberapa emiten akan memaksimalkan penerbitan di periode ini untuk mengoptimalkan serapan di pasar," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (21/4).

Kondisi ketidakpastian yang semakin menurun seiring Pemilu Nasional 2024 yang sudah selesai juga turut menjadi faktor pendukung yang baik. Kepastian arah program dan kebijakan ekonomi prioritas pemerintah sudah bisa dilihat setelah pemenang Pemilu diputuskan oleh KPU dan Mahkamah Konstitusi.

"Hal ini diharapkan akan menurunkan faktor ketidakpastian dan membuat korporasi menyudahi wait and see yang dilakukan sebelum dan selama periode Pemilu yang lalu," imbuh Darto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari