KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para ekonom memperkirakan kondisi neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II-2021 tidak akan terlalu berubah dari kondisi NPI pada kuartal I-2021. Asal tahu saja, NPI pada kuartal I-2021 tercatat surplus US$ 4,1 miliar, sementara pada kuartal akhir tahun lalu mencetak defisit sebesar US$ 0,2 miliar. Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memperkirakan, surplus NPI pada kuartal II-2021 akan berada di kisaran US$ 4,1 miliar hingga 5 miliar. “Kondisi NPI ini masih tidak akan terlalu berubah dari kuartal sebelumnya. Akan di atas US$ 4,1 miliar tapi naiknya tidak akan terlalu banyak dan tidak akan lewat dari US$ 5 miliar,” ujar Riefky kepada Kontan.co.id, Jumat (15/8). Riefky mengatakan, surplus NPI ini didorong oleh masih adanya arus modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik. Namun, arus modal asing yang masuk ini cenderung naik sedikit dari kondisi kuartal I-2021.
Begini prediksi ekonom terkait kondisi neraca pembayaran Indonesia di kuartal II-2021
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para ekonom memperkirakan kondisi neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II-2021 tidak akan terlalu berubah dari kondisi NPI pada kuartal I-2021. Asal tahu saja, NPI pada kuartal I-2021 tercatat surplus US$ 4,1 miliar, sementara pada kuartal akhir tahun lalu mencetak defisit sebesar US$ 0,2 miliar. Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memperkirakan, surplus NPI pada kuartal II-2021 akan berada di kisaran US$ 4,1 miliar hingga 5 miliar. “Kondisi NPI ini masih tidak akan terlalu berubah dari kuartal sebelumnya. Akan di atas US$ 4,1 miliar tapi naiknya tidak akan terlalu banyak dan tidak akan lewat dari US$ 5 miliar,” ujar Riefky kepada Kontan.co.id, Jumat (15/8). Riefky mengatakan, surplus NPI ini didorong oleh masih adanya arus modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik. Namun, arus modal asing yang masuk ini cenderung naik sedikit dari kondisi kuartal I-2021.