Begini prediksi pergerakan IHSG jelang pengumuman suku bunga BI dan The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor bakal menunggu beberapa rilis data ekonomi penting yaitu neraca perdagangan, data penjualan motor dan mobil, serta suku bunga acuan. 

Analis Erdhika Elit Sekuritas Hendri Widiantoro mengatakan, sembari menunggu rilis data ekonomi tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal bergerak volatile.

Apabil dikaji kembali, selama beberapa bulan terakhir data ekonomi Indonesia secara umum sudah cenderung membaik, namun inflasi yang menandakan tingkat daya beli masyarakat terlihat masih cenderung rendah. "Jika kita lihat breakdown dari beberapa data ekonomi lainnya seperti retail sales yang baru saja dirilis itu terlihat bahwa belum meratanya recovery yang terjadi saat ini, baru beberapa sektor yang terlihat mengalami kenaikan," kata Hendri kepada Kontan.co.id, Sabtu (12/6).


Adapun sektor yang telah naik adalah makanan dan minuman, suku cadang dan otomotif, serta pakaian. Untuk beberapa sektor lainnya seperti informasi dan komunikasi terlihat masih turun. 

Baca Juga: Tertopang sentimen domestik, simak pergerakan IHSG pada Senin (14/6)

Artinya belum semua sektor membaik meskipun secara keseluruhan sudah terlihat membaik. Dengan keadaan demikian, dia memproyeksikan suku bunga baik suku bunga acuan, lending facility rate ataupun deposite facility rate Bank Indonesia (BI) masih akan ditetapkan di level yang sama seperti sebelumnya. 

Begitupun dengan yang terjadi di Amerika Serikat (AS). Angka lapangan pekerjaan yang bertambah menandakan bahwa industri tersebut sudah mulai pulih. Tapi belum semua sektor pulih, terutama sektor konstruksi yang masih mencatat penurunan tenaga kerja. Oleh karenanya Presiden AS Joe Biden juga tengah merencanakan kebijakan mengenai stimulus infrastruktur yang saat ini masih dalam tahap diskusi.

Dan berdasarkan hal tersebut, Hendri juga memproyeksikan bahwa The Fed masih akan menahan suku bunga acuannya. "Kami memproyeksikan bahwa The Fed dan BI baru akan melakukan perubahan kebijakan moneter pada awal tahun depan atau jika kondisi memungkinkan, seperti semua sektor sudah mengalami recovery," imbuh dia.

Untuk menghadapi pasar yang akan cenderung volatile, Hendri menyarankan investor yang mungkin ingin masuk pasar pekan depan harap berhati-hati dan memilih sektor yang memang cenderung aman seperti saham-saham yang ada di sektor konsumer non-siklikal. Sedangkan untuk emiten komoditas mungkin perlu dicermati setelah rilis dair data ekspor impor dan neraca perdagangan. IHSG pekan ini diprediksi bakal bergerak pada rentang support 6.020 dan resistance 6.120.

Baca Juga: Kapitalisasi pasar bursa capai Rp 7.210,56 triliun pada perdagangan pekan ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati