KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Satuan Tugas atau Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) dari Kementerian PUPR Danis Sumadilaga menyampaikan progres pembangunan batch 1 IKN mencapai 70,2% hingga 28 Desember 2023 kemarin. Danis menerangkan, pembangunan IKN terbagi menjadi dua batch hingga akhir tahuN 2024. Di mana Batch 1 IKN berisi pembangunan bendungan, jalan logistik, jalan tol, istana presiden, kantor presiden, sumbu kebangsaan, gedung sekretariat presiden, gedung sekretariat negara, kantor empat kementerian koordinator, rumah tapak jabatan menteri.
Baca Juga: Proyek IKN, Djarum Tak Terlibat dalam Konsorsium Aguan Adapun Batch 2 IKN terdiri dari pembangunan hunian bagi ASN, jalan tol IKN. Khusus untuk Kantor Presiden dan Istana Presiden rata-rata progres pembangunannya sudah mencapai 50%. "Batch 1 pembangunan IKN sudah 70,2% per 28 Desember 2023 kemarin. Kemudian Batch 2 juga sudah 21,2%," kata Danis dihubungi Kontan.co.id, Minggu (7/1). Danis menambahkan, pembangunan Batch 1 ditargetkan bakal rampung sekitar Juni hingga Juli 2024. Pada bulan tersebut seluruh proyek IKN Batch 1 sudah dapat difungsionalkan.
Baca Juga: Sejumlah Grup Perusahaan Besar Meramaikan Proyek IKN Nusantara "Bulan itu sudah
commissioning karena udah mau dipakai bulan Agustus. Jadi
commissioning itu pengujian gedung. Jadi gedung ngga bisa jadi langsung digunakan ada testnya, gimana listriknya misal ada liftnya nyala ngga, itu sekitar Juli
commissioning semuanya batch 1," jelasnya. Selain itu, hunian bagi ASN dari 47 tower juga ditargetkan ada sekitar 10 hingga 12 tower hunian ASN sudah dapat ditempati. Saat ini progres pembangunan hunian ASN di IKN sudah mencapai 21-22%. "Sebagian rusun ASN pada Juli itu dari 47 itu mungkin 10-12 tower insyaa Allah sudah bisa digunakan Juli-Agustus," imbuh Danis. Beriringan Danis menjelaskan pembangunan Batch 1 IKN juga telah dipasang pipa air dari bendungan sepaku semoi. Kemudian jaringan listrik dari PLN juga sudah mulai dibangun. Dengan demikian selain menyiapkan gedung juga dipastikan kebutuhan air dan listrik sudah tersedia saat ibukota resmi pindah. "Pengolahan sampah pembangunan juga lagi jalan namanya tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) laly ada instalasi pengolahan air limbah. Beriringan semua," tuturnya.
Baca Juga: Tetap Jadi Investor IKN, Agung Sedayu Garap Hotel, Wings Group Garap Botanical Garden Dari progres proyek yang menggunakan anggaran APBN tersebut, Danis menyebut seluruh masih sesuai dengan rencana atau on the right track. Sedangkan dari sisi swasta, Ia menyebut proyek pembangunan yang sudah terlihat progresnya ialah pembangunan Hotel Nusantara. Ia menyebut, progres hotel nusantara sudah lebih dari 30%. Hotel tersebut kata Danis juga ditargetkan sudah dapat difungsionalkan pada Juli mendatang. "Mulai
groundbreaking itukan Oktober, November, Desember yang udah ada progres hotel nusantara sama kantor Bank Indonesia. Kemudian udah progres ada juga training center. Yang lain baru sebagian mobilisasi ukur-ukur dan sebagainya," jelas Danis. Ia mengungkapkan pada pertengahan Januari ini rencana akan ada lagi
groundbreaking proyek di IKN. Namun detil proyek yang akan mulai peletakan batu pertama Ia belum bisa memberitahu. Hanya saja, Danis memastikan dari dana APBN terdekat akan ada
groundbreaking masjid negara di IKN. Proyek masjid negara di IKN sudah melalui pre construction meeting di bulan Desember lalu. Saat ini sudah disiapkan detil desainnya.
Baca Juga: Sumber Sinergi Makmur (IOTF) Ekspansi Bisnis ke IKN Ia menjelaskan, sesuai kontrak proyek IKN baik batch 1 dan 2 ditargetkan bisa rampung pada akhir 2024. Kemudian tahun 2025 akan dilanjutkan dengan pembangunan IKN selanjutnya. Di mana Danis mengatakan pembangunan IKN mulai 2025 diharapkan akan mulai banyak dilakukan oleh swasta. "Tahap dua (mulai 2025) akan lebih banyak swasta yang akan mulai bangun. Konsepnya kan 20% APBN dan 80% swasta. Sekarang memang masih dominan APBN. 2025 masih ada APBN tapi akan lebih banyak swasta," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto