KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (
GIAA) mengungkapkan progres terbaru terkait rencana merger perusahaan dengan maskapai Pelita Air. Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani mengungkapkan, langkah penjajakan aksi korporasi tersebut saat ini masih dalam tahap diskusi awal dengan pihak-pihak terkait. Wamildan memandang positif dan akan mendukung penuh rencana merger tersebut, yang tentunya akan dilandasi dengan kajian komprehensif dan prudent terhadap outlook bisnis dan kinerja perusahaan.
"Progres dari rencana merger ini akan kami sampaikan lebih lanjut sekiranya terdapat perkembangan signifikan berkaitan dengan tahapan maupun realisasi atas rencana strategis tersebut," kata Wamildan di keterbukaan informasi Rabu (8/1). Diberitakan sebelumnya, GIAA akan menambah 15 hingga 20 armada pesawat di tahun 2025 mendatang.
Baca Juga: Garuda Indonesia Proyeksikan Kenaikan Pergerakan Penumpang Nataru Capai 24% Penambahan pesawat ini menggunakan skema penyewaan pesawat (lessor) dengan penyewa (lessee). "Target kami nanti di tahun 2025, akan menambah pesawat lagi. Sekitar 15-20 pesawat lagi," ungkap Wamildan di kantor BUMN, beberapa waktu lalu. Sayangnya, dia tidak bisa memberikan besar nilai investasi yang akan digelontorkan GIAA untuk menyewa 15-20 pesawat tambahan tersebut. Adapun, terkait sumber dana, Wamildan bilang hal tersebut masih akan dikomunikasikan dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan. Meski begitu, Garuda Indonesia mengaku masih memiliki personal
cash.
"Kalau sumber dana, ya tentunya akan kami komunikasikan nanti dengan pemerintahan, dengan BUMN, dengan Kementerian Perhubungan. Tetapi kami juga punya operasional kas, nah jadi ada gambaran ya," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari