Begini Prospek Bisnis Erajaya Swasembada (ERAA) di Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) optimistis tren penjualan gadget, terutama handphone masih menjanjikan di tahun ini. Optimisme ini didorong oleh beberapa katalis positif. 

Head of Legal & Corporate Secretary Erajaya Swasembada Amelia Allen mengungkapkan, ERAA tetap optimistis dengan potensi industri ini di antaranya lantaran semakin banyak tren gadget yang terus berkembang seperti penerapan jaringan 5G dan perangkat pendukung IoT.

“Serta perkembangan model gadget yang menarik seperti model foldable dan flip dan lainnya,” ungkap Amelia, kepada Kontan.co.id, Selasa (6/2) lalu. 


Di sisi lain, manjemen ERAA pun melihat lini bisnis lainnya di luar gadget seperti produk elektronik konsumen, produk gaya hidup, produk beauty & wellness, dan F&B juga memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Lantaran lini bisnis tersebut baru dirintis tiga tahun yang lalu dan masih dapat terus bertumbuh ke depannya. 

Baca Juga: Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) Berharap dari Kenaikan Produksi Ponsel Global

Tanpa menyebutkan secara detail, Amelia mengatakan bahwa pengembangan bisnis yang akan dilakukan harus melalui pertimbangan yang cermat dan disesuaikan dengan kondisi pasar yang ada. 

“Mohon dapat menunggu sampai kita merilis kinerja tahun 2023 ini sehingga kita dapat memberikan gambaran strategi tahun 2024 secara lebih menyeluruh,” tutur dia. 

Begitu pula dengan rencana-rencana ekspansi di tahun ini. Manajemen ERAA saat ini masih melakukan finalisasi target bisnis dan rencana strategi tahun 2024, sehingga belum bisa disampaikan secara detail. 

Baca Juga: Pasokan Chip Pulih, Begini Prospek dan Rekomendasi Saham Erajaya Swasembada (ERAA)

Sebagai informasi,  Erajaya Swasembada membukukan kenaikan penjualan neto 22,55% secara year on year (YoY) menjadi Rp 42,82 triliun per kuartal III-2023. Sebagian besar penjualan neto ERAA per kuartal III-2023 masih berasal dari bisnis telepon seluler dan tablet sebesar Rp 34,57 triliun.

Meski penjualann naik, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ERAA turun 27,26% YoY menjadi Rp 494,84 miliar per akhir kuartal III-2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati