KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (
GMFI) melihat prospek bisnis di sisa tahun ini dengan sikap positif. GMFI diklaim masih memiliki potensi untuk mencapai laba bersih yang ditargetkan, meskipun pencapaian pendapatan barada di sekitar angka 90% dari target. Sebagai gambaran, di tahun ini GMFI membidik target pendapatan sebesar US$ 377 juta. Dengan capaian laba bersih sebesar US$ 15 juta hingga penghujung tahun nanti. VP Corporate Secretary & Legal GMFI Rian Fajar Isnaeni mengungkap, optimisme tersebut merupakan indikasi yang baik mengingat tantangan yang dihadapi selama pandemi Covid-19.
Salah satu faktor yang mendukung proyeksi bisnis tahun ini adalah pemulihan industri penerbangan secara global seiring dengan peningkatan vaksinasi dan pelonggaran pembatasan perjalanan.
Baca Juga: Meski Hanya Mencapai 90% Target, Pendapatan Garuda Maintenance (GMFI) Tetap Tumbuh “GMFI memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatannya seiring dengan penambahan frekuensi penerbangan paska pandemi Covid-19,” ungkap Rian, kepada Kontan.co.id, pekan lalu. Meski begitu, pihaknya tak memungkiri bahwa bisnis GMFI akan dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang mungkin sulit diprediksi sepenuhnya, seperti perubahan dalam situasi pandemi, perubahan regulasi, atau fluktuasi pasar. “Oleh karena itu, GMFI juga harus tetap fleksibel dalam mengadaptasi strategi bisnisnya sesuai dengan perkembangan yang terjadi,” tuturnya.
Dengan fokus pada pemulihan dan pelayanan yang berkualitas, Rian optimistis bahwa GMFI memiliki potensi untuk terus tumbuh dan memperkuat posisinya di industri penerbangan. Sebagai gambaran, bisnis GMFI terpantau sudah mencatatkan perbaikan kinerja signifikan. Per semester I-2023, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ini membukukan pendapatan usaha sebesar US$ 166,9 juta atau tumbuh 74,22%
year on year (YoY).
Baca Juga: GMF Perpanjang Kemitraan Maintenance Training Services dengan Airbus Ketiga Kalinya Pada saat yang sama, GMFI juga berhasil mencetak laba bersih hingga US$ 2,04 juta. Maklumlah, di posisi yang sama tahun sebelumnya, GMFI masih mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 10,96 juta.
Sebagai salah satu strategi pertumbuhan bisnis, GMFI disebut rian akan terus melanjutkan upaya dalam melakukan perbaikan operasional dan peningkatan profitabilitas pada setiap
project. Terkait alokasi
capital expenditure atau capex, dari total dana US$ 3,9 juta yang dianggarkan, hingga saat ini sudah terserap sebesar US$ 988.019. “Dana capex yang terserap tersebut digunakan untuk mendukung kebutuhan penunjang perawatan pesawat,” tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto