Begini Prospek Dolar AS Ditengah Tekanan Mata Uang Utama



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja mata uang utama masih mengungguli kinerja dolar Amerika Serikat (AS). Meski begitu, sejatinya prospek Greenback terbilang lebih apik dibandingkan mayoritas mata uang utama.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong menyebutkan bahwa pelemahan dolar AS beberapa waktu terakhir ini menyusul serangkaian data ekonomi AS yang lebih lemah. Selain itu kekhawatiran dari retaliasi negara-negara terhadap tarif Trump akan membawa ekonomi AS ke resesi.

Namun demikian, prospek dolar AS dinilai tetap positif sehingga berpotensi tren pergerakan indeks dolar (DXY) akan berbalik menguat.


Baca Juga: Menutup Pekan Ini Jumat (14/3), Rupiah Jisdor Menguat ke Rp 16.392 Per Dolar AS

"Secara keseluruhan pelemahan dan penguatan mata uang utama dunia terhadap dolar AS tidak signifikan, karena dolar AS sudah oversold," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (16/3).

Adapun, DXY tercatat berada di level 103,71 pada Jumat (14/3). Namunmengutip Trading Economics, dalam sebulan terakhir telah turun 2,68%.

Menurut Lukman prospek kedepan memang masih penuh ketidakpastian, mengingat ekonomi AS bisa melemah besar hingga resesi. Lalu inflasi juga bisa meningkat. Dus, apabila ekonomi AS memburuk, hal ini akan menciptakan sentimen risk off yang umumnya mendukung permintaan dolar AS sehingga ada potensi tren dolar AS akan berbalik menguat.

Baca Juga: Data Ekonomi Lemah, Indeks Dolar AS Menuju Level Terendah dalam 11 Minggu

"Perlu diingat ketidakpastian seputar perang Ukraina-Rusia, kanal Panama, dan Greenland masih menjadi kekhawatiran," tegasnya.

Meski prospek dolar AS tetap positif, Lukman menilai Yen juga menjadi mata uang utama yang menarik. Dia pun memperkirakan target harga Yen ke 140 pada akhir tahun 2025 didukung potensi peningkatan suku bunga Bank of Japan (BoJ).

"Namun karena semua masih penuh ketidakpastian, sehingga yang paling baik adalah diversifikasi, dollar AS 40%, Yen 40%, 20% di EUR dan GBP," tutup Lukman.

Selanjutnya: Film Animasi Indonesia "Jumbo" Tayang Global di 17 Negara

Menarik Dibaca: Erajaya Active Lifestyle Tambah Jaringan Garmin Brand Store dengan Lokasi Baru di BSD

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih